Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menparekraf: Era VUCA Disikapi dengan Prokes Ketat dan Disiplin

        Menparekraf: Era VUCA Disikapi dengan Prokes Ketat dan Disiplin Kredit Foto: Instagram/Sandiaga Salahuddin Uno
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, di era volatility uncertainty dam ambiguity (VUCA) yang dialami oleh masyarakat secara global harus disikapi dengan penerapan protokol kesehatan yang disiplin.

        Hal ini dikarenakan pengaruh besar dari pandemi COVID-19 yang mempercepat tranformasi ekonomi masyarakat. Serta memberi dampak terhadap perubahan pola perilaku. Terlebih sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pasalnya, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tak lepas dalam memberikan jaminan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan yang tinggi akan produk dan pelayanannya.

        Baca Juga: Masih Punya Jaringan Kuat, Sandiaga Uno Dinilai Layak Maju di Pilpres 2024

        “Kategori hotel, restoran, rumah makan, daya tarik wisata, arum jeram, hingga golf sekarang sudah tersertifikasi CHSE dan sudah terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi. Ini adalah bagian dari era VUCA dan disikapi dengan prokes yang ketat," kata Menparekraf dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (10/2/2022)

        Lanjut dia, selain dari upaya memperkuat protokol kesehatan di era VUCA, pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif juga harus mampu menciptakan ide yang inovatif dan kreatif, agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan memperluas kesempatan kerja.

        Dalam hal ini, Kemenparekraf sendiri akan terus hadir dalam memberikan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu, melalui pemberdayaan UMKM dan juga desa wisata dalam konsep desa kreatif.

        “Karena saat ini, pemerintah berorientasi pada pemulihan ekonomi dan mendorong pemanfaatan digitalisasi parekraf. Kami yakin kondisi sosioekonomi masyarakat harus terus kita perbaiki secara komprehensif dan menyeluruh, agar kebangkitan kita ini yang berbentuk kurva K (ini adalah yang kuat semakin kuat, sementara yang lemah akan semakin terpuruk) harus kita ubah menjadi kurva V (agar lebih kuat, adil, dan setara),” jelasnya.

        Oleh karenanya, konsep 3G yang digaungkan Kemenparekraf harus diimplementasikan dengan baik. Yakni ‘gercep’ gerak cepat, ‘geber’ gerak bersama dengan PHRI, dan ‘gaspol’ garap semua potensi agar segera bangkit dan ciptakan peluang lapangan kerja.

        Sementara Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani, menyampaikan bahwa fokus utama saat ini adalah bagaimana pelaku usaha dapat menciptakan pasar-pasar baru, membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi pariwisata, BUMN, hingga pihak swasta.

        “Kami meyakini bahwa di tahun 2022 ini adalah momentum yang sangat baik, karena sebagaimana kita ketahui tren dari COVID-19 telah menunjukkan tanda-tanda menuju endemik atau menjadi suatu virus yang biasa terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan kami sudah melihat tanda-tanda itu di beberapa negara yang telah membuka dan melonggarkan protokol kesehatannya dengan COVID-19 ini. Oleh karena itu, kami juga sangat berharap dukungan dan kolaborasi dari Kemenparekraf untuk kebangkitan ekonomi kita,” ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: