Para Pemimpin Barat Keluarkan Peringatan Invasi Rusia ke Ukraina Benar Terjadi Sebelum...
Ancaman perang Rusia vs Ukraina tak main-main. Ada manuver maut NATO yang sudah disiapkan di sejumlah titik strategis.
Para pemimpin Barat telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa Rusia dapat merencanakan invasi ke Ukraina.
Baca Juga: Jenderal Angkatan Darat Ukraina Tantang Rusia, Semoga Perang Fisik Jangan Terjadi!
Tuduhan itu secara konsisten dibantah Moskow. Kremlin bersikeras pergerakan pasukannya di wilayahnya sendiri adalah masalah internal dan tidak menjadi perhatian negara lain.
Tapi NATO enggan percaya. Tuntutan Rusia pada NATO ditolak. Utamanya agar Ukraina tidak masuk dalam blok Barat tersebut.
Rusia murka. Tapi NATO tetap maju menentang bahaya. Perang dua kekuatan besar ditambah Amerika, bisa pecah kapan saja.
Rusia menunjukkan bahwa NATO telah mengerahkan persenjataan ke Ukraina dan menempatkan pasukan di sekitar wilayah itu.
Tapi murka Rusia tertahan dengan kehadiran Amerika Serikat. Ancaman invasi Rusia ke Ukraina telah meningkatkan kepentingan pertahanan Amerika Serikat (AS) dan NATO di seluruh Eropa timur.
Selama ini, Eropa Timur telah memosisikan diri sebagai penyangga antara Rusia dan Barat.
Dikutip dari CNN, Kamis (10/2/2022), NATO memiliki empat kelompok tempur seukuran batalyon multinasional di Estonia, Latvia, Lituania dan Polandia.
Keempat batalyon internasional ini terus beroperasi secara bergilir. Dari sejumlah titik inilah pasukan NATO disebut akan bergerak.
Di dalamnya ada berbagai mesin perang modern. NATO mengklaim memiliki sistem pertahanan rudal di Rumania.
Ini yang dirancang untuk mendeteksi, melacak, menyerang, dan menghancurkan rudal balistik di atmosfer..
Fasilitas serupa di Polandia akan mulai beroperasi tahun ini. Di titik lain, performa tempurnya pun ada di level dunia.
Batalyon internasional ini masing-masing dipimpin Inggris, Kanada, Jerman atau AS, dan berisi pasukan dari beberapa negara anggota.
Aliansi itu mengatakan bulan lalu bahwa keempat kelompok itu adalah kekuatan yang kuat dan siap tempur.
Aliansi ini disebut siap mem-back up lawan Rusia meski pun Ukraina bukan bagian dari NATO.
NATO menggambarkan hubungan itu sebagai salah satu kemitraan yang paling substansial.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: