Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Memprihatinkan, Warga Mariupol Ukraina Kumpulkan Salju dan Air Hujan buat Diminum

        Memprihatinkan, Warga Mariupol Ukraina Kumpulkan Salju dan Air Hujan buat Diminum Kredit Foto: Reuters/Volodymyr Petrov
        Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

        Staf Dokter Lintas Batas (MSF) melaporkan kondisi memprihatinkan di Mariupol, Ukraina, Sabtu (5/3/2022).

        "Situasinya sama seperti beberapa hari lalu. Malam ini, suara tembakan terdengar makin keras. Makin terasa dekat. Kami terpaksa mengumpulkan salju dan air hujan, untuk mendapatkan air bersih. Kami berupaya memperoleh pasokan air bersih. Tapi, antreannya sangat panjang. Kami juga ingin mendapatkan roti gratis. Tapi sayang, jadwal dan tempat distribusinya tidak jelas," demikian pernyataan MSF yang dirilis Sabtu (5/3/2022), seperti dikutip CNN.

        Baca Juga: Barat Hati-hati, Rusia Bikin Pernyataan Tak Biasa: Negara yang Bantu Ukraina Artinya...

        MSF juga menerima laporan, banyak toko kelontong luluh-lantak oleh serangan rudal. Barang-barang yang bisa diselamatkan, dipulung oleh orang-orang yang sangat membutuhkan.

        Hingga saat ini, kota masih belum teraliri listrik dan air. Jaringan seluler pun belum beroperasi. Belum ada yang mendengar tentang evakuasi. Apotek kehabisan stok obat-obatan.

        "Saat ini, warga terjebak di Mariupol. Perang datang secara tiba-tiba. Banyak yang tak bisa melarikan diri," imbuh MSF.

        Terkait hal tersebut, Direktur Operasional MSF Christine Jamet mendesak kehadiran jalur evakuasi yang aman, untuk membantu warga sipil --termasuk para staf MSF dan keluarga mereka-- melarikan diri dari Mariupol.

        "Warga sipil tak boleh terjebak dalam zona perang," cetusnya.

        Evakuasi di Volnovakha

        Seperti dikutip BBC, pihak berwenang Ukraina melaporkan, total orang yang berhasil dievakuasi dari Volnovakha dan pemukiman terdekat selama gencatan senjata yang berlangsung singkat hari ini, hanya mencapai angka 400.

        Jauh dari rencana semula, yang menargetkan evakuasi 15 ribu warga sipil dari wilayah tersebut.

        "Meskipun kami memiliki niat dan transportasi yang diperlukan untuk mengevakuasi lebih banyak orang, kami harus menghentikan pergerakan kolom. Karena sekali lagi, Rusia mulai menembaki Volnovakha tanpa ampun. Sangat berbahaya, jika kami tetap bergerak," kata Gubernur Regional Pavlo Kyrylenko.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: