Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sambil Puji SBY, Demokrat Kritisi Klaim Angka Pendukung Penundaan Pemilu oleh Menterinya Jokowi

        Sambil Puji SBY, Demokrat Kritisi Klaim Angka Pendukung Penundaan Pemilu oleh Menterinya Jokowi Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Polemik penundaan pemilu masih terus berlanjut. Berawal dari klaim dukungan penundaan, kini malah menghasilkan kegaduhan di ruang publik.

        Bagaimana tidak, regulasi mengenai ketentuan penyelenggaraan pemilu yang sudah diatur bahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan tanggal pelaksanaannya harus dibenturkan oleh suara wacana ini.

        Terbaru, salah satu menteri di kabinet Jokowi mengklaim bahwa ada ratusan juga orang berdasar big data yang mendukung penundaan pemilu

        Klaim angka ini akhirnya menimbulkan kegaduhan, Partai Demokrat pun mengeluarkan sikap tegas.

        Herzaky Mahendra Putra, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP/Koordinator Juru Bicara, DPP Partai Demokrat mengatakan bahwa angka yang terlontarkan dari mulut salah satu menteri Jokowi harus dipertanggungjawabkan.

        Baca Juga: Menterinya Jokowi Klaim Big Data Soal Tunda Pemilu, Demokrat: Nggak Ada Malunya Orang Seperti Ini?

        Bukannya tanpa alasan, banyak pihak baik lembaga survei bahkan pakar beranggapan bahwa angka itu hanya klaim sepihak saja. Ini juga yang disinggung oleh Herzaky.

        “Apalagi sudah ada pakar media sosial, Ismail Fahmi, yang mempertanyakan keabsahan statemen salah satu menteri Jokowi yang bawa-bawa big data. Mari dibongkar itu siapa lembaga yang mengolah big data versi pemerintah,” Jelas Herzaky pada keterengan tertulis yang wartaekonomi.co.id terima, Minggu (13/3/22).

        Menurut Herzaky, sangat berbahaya apabila angka tersebut hanya “halu” semata terlebih jika memang pemerintah meyakini hal tersebut.

        Herzaky mengkhawatirkan apabila pemerintah sibuk mengusahakan “perpanjangan” masa kekuasaan ini padahal jeritan rakyat masih terdengar terlebih di masa pandemi ini.

        “Bahaya benar kalau kita punya pemerintahan seperti ini. Punya segala sumber daya yang diperlukan. Tapi, waktu dan tenaganya sepertinya lebih banyak dipakai untuk berupaya melanggengkan kekuasaan. Bukannya mengurusi rakyat yang sedang susah, sedang kesulitan karena pandemi,” tambahnya.

        Minta Pemerintah Meneladani SBY

        “Anak Buah” AHY ini pun meminta agar kiranya pemerintah dan pihak terkait yang membuat kegaduhan ini untuk meneladani seorang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

        Hal ini karena menurutnya SBY adalah teladan yang tidak haus akan kekuasaan dan taat pada konstitusi.

        “Teladanilah pilihan sikap Bapak SBY, yang tidak rakus kekuasaan, tetap patuh pada Konstitusi, meskipun survei kepuasaan terhadap pemerintahan beliau selalu di atas 70 persen, bahkan pernah 75 persen, jauh di atas pemerintahan saat ini, padahal era Bapak SBY dulu beliau tidak memakai buzzer dan influencer,” tambahnya.

        Baca Juga: Soal Invasi Militer Rusia ke Ukraina, Suara SBY Menggelegar: Tidak Ada yang Tahu Pasti...

        Terakhir Herzaky berharap dan mendoakan agar Presiden Jokowi bisa meneladani SBY dan terbebas dari pihak-pihak yang ingin mencederai konstitusi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: