Mendag Akui Tak Berdaya Kontrol Mafia Migor, HNW: Tanda-tanda Sebentar Lagi Reshuffle

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengaku tak mampu mengontrol mafia minyak goreng.

“Ketika harga berbeda melawan pasar, dengan permohonan maaf Kemendag tidak dapat mengontrol. Karena ini sifat manusia yang rakus dan jahat, ini tidak bisa dikesampingkan sifat manusia yang rakus dan jahat,” kata Luthfi dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI pada Kamis (17/3/2022).

Seperti diketahui, kebijakan wajib pasok kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) dan penetapan harga (Domestic Price Obligation/DPO) minyak sawit atau crude palm oil (CPO) dicabut seiring dicabutnya HET.

Baca Juga: Stok Minyak Goreng Sudah Banyak, Mendag Lutfi Yakin Harga Akan Segera Turun

Dengan kebijakan ini, diganti dengan intensifikasi pungutan ekspor dan bea keluar bagi eksportir.

Lutfi berharap, dengan kebijakan ini agar pengusaha akan lebih tertarik menjual CPO-nya ke dalam negeri daripada melakukan ekspor.

Apalagi kata dia, selama ini ia kerap mendapati pasar dan supermarket tak memiliki minyak goreng. Bahkan harga di luar HET.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, tindakan Mendag tersebut justru tidak berpihak kepada rakyat, karena otomatis harga minyak melambung.

“Ngaku tak bisa kontrol mafia minyak goreng, tapi solusinya malah HET dicabut yg mengakibatkan harga minyak goreng bisa ‘meroket’,” katanya melalui akun twitternya, Jumat, (18/3/2022).

Di sisi lain, menurut dia Mendag telah gagal dalam melawan mafia minyak goreng. Dia pun langsung menyinggung soal jabatan Menteri yang berpotensi direshuffle.

“Itu makin buktikan kalah oleh mafia minyak goreng, dan gagal menangkan berpihak kpd Ibu2/Rakyat. Visi Menteri? Tanda2 sebentar lagi akan Reshuffle,” pungkasnya.