Cerdas dan Visioner, Elon Musk Bongkar Tesla Melihat Potensi Baterai dengan Logam Ini!
CEO Tesla Elon Musk mengumumkan bahwa Tesla sata ini tengah melihat potensi dalam kimia baterai dengan katoda berbasis mangan (Mn). Orang terkaya dunia ini menegaskan bahwa industri perlu lebih fokus pada rantai pasokan baterai hingga ke mineral.
Dalam pidatonya kepada karyawan Tesla Gigafactory Berlin setelah pengiriman Model Y pertama yang dibuat di pabrik, Musk ditanya tentang baterai berbasis graphene.
Menurut Musk, dia skeptis karena kerumitan pembuatan graphene, meski demikian Tesla sedang mengerjakan pembuatan baterai dari lebih banyak bahan.
Baca Juga: Penggemar SpaceX Siap-siap! Elon Musk Umumkan Peluncuran Orbital Perdana Starship Pada Bulan...
Melansir Electrek di Jakarta, Rabu (23/3/22) lebih lanjut Musk mengungkap untuk masa mendatang Tesla akan fokus pada kimia berbasis nikel untuk kendaraan jarak jauh dan besi-fosfat untuk kendaraan jarak pendek.
“Saya pikir ada potensi yang menarik untuk mangan,” ujarnya.
Untuk diketahui, mangan merupakan logam transisi yang berwarna perak metalik yang di dalam tabel periodik memiliki lambang Mn. Tesla telah mengeksplorasi lebih banyak mangan dalam sel baterainya untuk sementara waktu.
“Relatif mudah untuk membuat katoda yang terdiri dari dua pertiga nikel dan sepertiga mangan, yang akan memungkinkan kami membuat volume sel 50% lebih banyak dengan jumlah nikel yang sama," ujarnya pada Hari Baterai Tesla pada tahun 2020.
Meski tak merinci lebih lanjut, dari cara berbicara Musk, sepertinya Mangan terdengar seperti solusi bersama dengan kimia berbasis nikel dan besi.
“Pada skala yang sangat besar, kami membutuhkan puluhan, mungkin ratusan juta ton pada akhirnya. Jadi bahan yang digunakan untuk memproduksi baterai ini dalam skala yang sangat besar harus bahan yang umum atau Anda tidak bisa menskalakannya,” lanjutnya.
Beberapa kelompok penelitian telah menerbitkan makalah tentang baterai katoda kaya mangan yang menjanjikan yang dapat menawarkan opsi menarik dengan kepadatan energi lebih tinggi daripada besi-fosfat dan berpotensi harga lebih rendah daripada baterai kaya nikel.
Mangan sudah digunakan oleh Tesla di beberapa kimia baterai, tetapi belum menjadi komponen yang menonjol dari mereka.
Misalnya, kimia NMC menggunakan banyak mangan, dan Tesla telah menggunakan kimia untuk Powerwall-nya sebelumnya. Nissan juga telah menggunakan katoda kaya mangan di baterai asli Leaf.
Musk menegaskan kembali perlunya fokus pada pasokan mineral baterai untuk mempercepat transisi ke transportasi listrik dan energi terbarukan.
Ia mengatakan bahwa Tesla memperkirakan bahwa dunia akan membutuhkan 300 terawatt-jam produksi sel baterai untuk bertransisi sepenuhnya ke dunia yang berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: