Dorong Percepatan Pemanfaatan EBT, Kementerian ESDM Kebut Penyelesaian Regulasi

Kementerian ESDM berkomitmen terus mendorong percepatan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT). Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM, Andriah Feby Misna, mengatakan jika sampai 2021 capaian bauran realisasi EBT baru menyentuh angka 11,7%.

"Kalau kita melihat perkembangan di tahun 2021 cukup bagus sudah mencapai angka 11,7%, tapi kalau memang kita bandingkan dengan target yang harus dicapai tahun 2025 ini masih setengah jalan," ujarnya dalam webinar "Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET)", Kamis (24/3/2022).

Baca Juga: Menteri ESDM: Program Dedieselisasi PLN Kunci RI Capai Net Zero Emission pada 2060

Untuk diketahui, target bauran EBT di tahun 2025 adalah 23 persen. Menurut Andriah, salah satu upaya yang tengah dikebut pemerintah adalah penyelesaian regulasi yang masih dalam tahap diskusi. Nantinya, diharapkan para investor pun berdatangan untuk berinvestasi di sektor EBT.

"Memang kita masih membutuhkan upaya percepatan, salah satunya adalah mendorong pemanfaatan EBT secara masif dengan menyelesaikan berbagai regulasi yang saat ini masih dalam diskusi yang diharapkan bisa menarik para investor untuk bisa masuk ke sektor EBT," kata dia.

Lebih lanjut, Andriah mengatakan jika pemanfaatan EBT tenaga surya baru telah mencapai 0,20 gigawatt dari potensi 3.295 gigawatt, sementara tenaga hydro sebesar 6,6 gigawatt dari 95 gigawatt.

Kemudian, Bioenergi mencapai 1,9 gigawatt dari potensi 57 gigawatt. Panas bumi sebesar 2,2 gigawatt dari 24 gigawatt, sementara tenaga laut belum dimanfaatkan dengan potensi 60 gigawatt.

Di sisi lain, Andriah berharap sektor swasta dan pemerintah daerah bisa berperan aktif dalam mendorong percepatan pemanfaatan EBT.

"Sektor swasta bisa berperan aktif mendukung pengembangan EBT dan tentunya daerah sebagai pemilik sumber daya juga punya peran yang sangat besar sehingga transisi energi ini berjalan dengan baik," ujarnya.