Lama Tidak Muncul, Ratna Sarumpaet Tiba-tiba Peringatkan Negara Ini Bisa Hancur!
Ingat Ratna Sarumpaet? Aktivis ini akhirnya muncul ke publik usai tersandung kasus berita bohong atau hoaks penganiayaan.
Ratna meluncurkan buku ‘Aku Bukan Politikus’, digelar di Cagar Budaya Taman Benyamin Sueb, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (24/3) malam.
Baca Juga: Bawa-bawa Kasus Penistaan Agama, PA 212 Cs Sekarang Tuntut Jokowi Untuk Bertaubat!
Buku itu ditulis Ratna Sarumpaet selama mendekam di penjara.
Ratna menyebut siapapun yang jadi presiden di republik ini, kalau tidak kembali ke dalam UUD 45, negara ini akan hancur.
Dikatakan, Pancasila dan UUD 1945 tidak datang kebetulan dan turun dari langit.
Melainkan bekal yang diberikan Allah SWT agar bangsa ini bersatu, bersaudara, saling merangkul, berbeda tetapi bersama.
“Kita hancur pelan-pelan, konstitusi kita dilanggar oleh yang membuat sendiri pelan-pelan. Di zaman Orde Baru juga dirusak tidak pelan-pelan, tapi dirusak juga,” tutur Ratna.
Ratna menyebut bahwa rezim internasional bekerjasama dengan antek-anteknya di MPR dan mempersiapkan cara merusak UUD 1945.
“Jadi enggak usah marah-marah sama si A, si B, si calon A, si calon B,” kata dia.
“Sebab siapapun yang akan jadi presiden di republik ini, kalau kita tidak kembali ke dalam UUD ’45, kita akan hancur,” terang Ratna.
Aktivis berlatar seniman ini menambahkan, jika anak bangsa bersatu, tidak terpecah belah dan damai satu sama lain maka negara akan kuat dan disegani asing.
“Kalau kita semua bersatu, kalau kita semua berdamai, tidak seperti orang gila sekarang. Ada cebong, ada kampret,” jelas Ratna.
Baca Juga: Siapa Sangka! Ternyata Anaknya Pendeta Saifuddin Sempat Mengirim Pesan Ini ke Ayahnya!
“Maksud saya, mari kita mulai berpikir, tidak lagi bertengkar, tetapi mencoba, mensiasati, mencoba mencari cara bagaimana caranya supaya kita bisa duduk bersama, bicara tentang nasib bangsa kita ini,” sambungnya.
Indonesia saat ini, lanjut Ratna, dianggap telah miskin. Sehingga, harus melakukan pembenahan.
Apalagi, rakyat Indonesia merupakan kedaulatan tertinggi di negara Indonesia yang tidak boleh takut dengan segelintir oligarki dan elit.
“Ini yang harus kita pelajari cari bagaimana kita akan membenahi bangsa ini. Saya minta dengan sangat-sangat satu kali lagi, bersatulah. Jangan hanya saling memaki, saling meneriaki, enggak ada gunanya.”
“Karena menurut saya, menurut pendapat saya seyakin-yakinnya, siapapun akan menjadi presiden republik ini, kalau sistemnya masih sistem amandemen, negara ini akan ambles, habis, hilang,” pungkas Ratna.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: