Mengenal Bisnis Paytren Yusuf Mansur yang Katanya Butuh Rp200 Triliun Tiap Bulan
Nama Ustadz Yusuf Mansur kembali viral diperbincangkan di berbagai sosial media. Pasalnya, video UYM yang marah-marah sambil menyinggung uang sejumlah Rp1 triliun untuk bisnisnya Paytren ini viral dan menjadi perbincangan.
Sebelumnya, UYM pernah digugat oleh 12 orang atas tuduhan wanprestasi. Namun, kuasa hukum Yusuf yakni Deddy DJ mengatakan kliennya tak pernah berniat untuk melakukan penipuan. Lantas, apa itu bisnis Paytren?
Berdasarkan situs resmi paytren-am.co.id, PayTren adalah perusahaan manajer investasi syariah. Perusahaan ini bernama PT PayTren Aset Manajemen (PAM) dan mulai beroperasi sejak 24 Oktober 2017 lalu.
Baca Juga: Video Lawas Bongkar "Teori" Sedekah Yusuf Mansur: Kasih Motor Dapat Mobil, Nggak Sedekah Motor Bodoh
Paytren juga sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Nomor: KEP-49/D.04/2017 tentang Pemberian Izin Usaha Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Manajer Investasi Syariah kepada PT Paytren Aset Manajemen.
Paytren mengklaim sebagai perusahaan manajer investasi syariah pertama di Tanah Air. Salah satu produknya adalah PAM Syariah Likuid Dana Safa yang merupakan reksa dana. Nasabah akan ditempatkan pada instrumen berbasis pasar uang syariah.
Selain itu, ada juga Paytren yang berfungsi sebagai uang elektronik (e-money) di bawah naungan PT Veritra Sentosa Internasional. E-money ini dapat membayar listrik, air PAM, tiket pesawat, kereta api, travel, voucher game, hingga sedekah.
Kemudian ada juga transfer bank, Belanjaku, cashback, sedekah, Paytren Academy, Paytren Connect, hingga pinjam meminjam dan produk emas Paytren.
Dalam video yang beredar, UYM menyebut butuh dana sebesar Rp1 triliun untuk Paytren. Namun, dalam akun Instagram resminya, UYM memberikan klarifikasi yang cukup mengejutkan. Pada postingan Minggu (10/4/22), UYM mengunggah screenshot percakapan dengan seseorang di WhatsApp. Namun, ternyata angka Rp1 triliun hanyalah contoh.
UYM ternyata butuh dana lebih besar lagi yakni hingga Rp200 triliun dalam satu bulan untuk keberlangsungan Payren.
"Salah itu, 200T. Itu 1T mah contoh doang. Jangan sampe salah jalan. Butuh ya butuh. Tapi kalo salah jalan, tar malah ribet. Sip dah. Jadi bukan 1T. 200 T per Bulan," ujarnya dalam screenshot tersebut.
Namun, netizen merasa itu tidak masuk akal. Ada yang mengatakan bahwa kebutuhan bisnsi Rp200 triliun tidak realistis. Bahkan membandingkan dengan harta kekayaan Hartono bersaudara, pemilik Grup Djarum yang merupakan orang terkaya di Indonesia.
"Tapi gak realistis stad 200 T perbulan, Hartono bersaudara sejauh ini total kekayaannya di 600T," ujar akun bernama alhadhi.
Ada juga yang menyindir bahwa negara cukup berutang dengan UYM saja, tidak perlu dengan luar negeri.
"200 T sebulan????? Negara besok ga usah ngutang ama luar.. ngutang ama ustad aja," ujar akun bernama izhaartaufik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: