Mulai Perang Sama Gus Yahya, Cak Imin Kelihatannya Gak Mau Bergantung Lagi Sama PBNU
Perang kata-kata terbuka antara Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dengan Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar terus berlanjut.
Perang kata-kata itu disinyalir akan merusak elektabilitas pria yang karib disapa Cak Imin yang akan maju dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
Baca Juga: PKB Buka Wacana Cak Imin Duet dengan Prabowo di Pilpres 2024, Pengamat Blak-blakan: Sulit...
Gus Yahya pernah mengatakan bahwa PBNU tidak ingin jadi alat politik PKB.
Namun demikian, Cak Imin mengklaim bahwa 13 juta pemilih adalah pendukung paling loyal.
Ia mengatakan bahwa pernyataan Gus Yahya mengenai PKB tidak akan perngaruh apa-apa.
Baca Juga: Kritik Erick Thohir, Omongan Fahri Hamzah Gak Main-main: Sebaiknya Mengundurkan Diri!
Pengamat politik Ujang Komarudin berpendapat bahwa pernyataan Cak Imin tersebut bernada percaya diri.
Sebab, Cak Imin sudah banyak membina Dapil dan konstituen PKB selama ini.
“Jadi berani melakukan kritikan dan perang kata-kata dengan Gus Yahya. Kelihatannya Cak Imin tidak mau bergantung lagi pada PBNU,” ucap Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (11/5).
Baca Juga: Ingin Jokowi Gak Pulang, Nicho Silalahi: Biar Rakyat Amerika Bisa Rasain Kepemimpinan Bapak Juga
Dia menambahkan, dengan adanya perang kata-kata antar keduanya, dikhawatirkan akan berdampak pada elektabilitas Cak Imin.
Dengan demikian, Cak Imin akan sulit untuk bertarung dalam bursa Pemilu 2024 mendatang.
“Apakah bumerang. Memang bisa menyulitkan Cak Imin karena bermusuhan dengan Gus Yahya,” kata Direktur eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.
Baca Juga: Novel Bamukmin Tuntut Deddy Corbuzier Bertobat, Kesalahannya Dapat Mengundang Murka Allah!
“Tapi itulah langkah politik yang harus diambil Cak Imin agar tidak selalu bergantung pada PBNU,” jelas Ujang Komarudin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar