Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sebut UAS Harus Dilindungi, Gus Umar: Mustinya Sesama NU Saling Melindungi, Bukan Diserang

        Sebut UAS Harus Dilindungi, Gus Umar: Mustinya Sesama NU Saling Melindungi, Bukan Diserang Kredit Foto: Instagram/Umar Hasibuan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tokoh Nahdatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau dikenal Gus Umar meminta Ustaz Abdul Somad (UAS) harus dilindungi. Diketahui, soal Abdul Somad yang ditolak dari negara Singapura menjadi polemik bagi masyarakat. kejadian tersebut banyak publik menyerang UAS dan ada beberapa juga yang membelanya.

        Melalui akun Twitter pribadinya, Gus Umar mengatakan seharusnya sesama NU harus saling melindungi bukan menyerang ketika ada permalasahan. Menurut Gus Umar, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) harus menjadi pelindung bagi rakyatnya khususnya NU.

        Baca Juga: Heboh Penolakan UAS, Eko Sebut Sebenarnya Singapura Nggak Perlu Kasih Penjelasan, Simak!

        "Mustinya sesama NU itu saling melindungi. Bukan diserang ketika ada masalah. Mustinya PBNU menjadi payung buat seluruh warganya, khususnya NU di Sumatera," ucap Gus Umar dikutip dari @UmarHasibuan70.

        Selain itu, Gus Umar menyebut bahwa Abdul Somad termasuk NU dan Ia sangat menyayangkan bahwa sosok UAS mendapat serangan.

        Baca Juga: Singapura Berani Tolak UAS, Politisi Gerindra: Singapura Negara Paling Aman di Asia Tenggara

        "UAS itu NU. Kenapa musti diserang membabi buta. Pakai bahasa sindiran tahu dirilah sebagai tamu ke rumah orang," ungkapnya.

        Dikabarkan sebelumnya, UAS membenarkan dirinya telah dideportasi oleh imigrasi Singapura melalui akun media sosial. Sebelum dideportasi, UAS mengaku ditempatkan di sebuah ruangan berukuran 1x2 meter oleh imigran Singapura.

        UAS menyebut bahwa kedatangannya ke Singapura untuk liburan bersama keluarga dan sahabatnya. Setibanya di sana, UAS merasa bingung kenapa dirinya ditolak ke Singapura. dan petugas imigrasi disana pun tidak bisa menjelaskan alasannya.

        "Itulah mereka tak bisa menjelaskan, Pegawai imigrasi tak bisa menjelaskan, yang bisa menjelaskan itu mungkin Ambassador of Singapure in Jakarta," ungkapnya.

        Baca Juga: Gus Umar Serukan Bela UAS, Denny Siregar Nyeletuk: Si Paling NU!

        UAS pun melontarkan beberapa pertanyan kepada petugas imigrasi Singapura untuk kejelasan alasanya dirinya dideportasi?

        "Anda harus menjelaskan kepada komunitas, mengapa negara kamu menolak kami? mengapa pemerintah kamu mendeportasi saya? kenapa, apakah karena teroris, apakah karena Isis? apakah bawa narkoba? itu musti dijelaskan," ungkapnya.

        Baca Juga: Soal Kasus UAS, Abu Janda: Kalau Indonesia Bela Penceramah Radikal, Mau Dikemanakan Wibawa Negara?

        Abdul Somad beserta keluarga dan sahabatnya harus ditahan sementara oleh petugas imigrasi Singapura di sebuah ruangan sempit seperti sel penjara sebelum dikembalikan ke Indonesia.

        "Saya dimasukkan dalam sebuah ruangan panjanganya satu meter lebaranya dua meter pas seperti liang lahat (kuburan). Satu jam saya di situ," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: