Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Manfaat Big Data untuk Olahraga Otomotif: Sebagai Tim Support dan Strategi Balapan

        Manfaat Big Data untuk Olahraga Otomotif: Sebagai Tim Support dan Strategi Balapan Kredit Foto: Instagram/Formula E
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Data dapat melakukan distrupsi di banyak lingkungan. Di Asia Pasifik, dari tahun 2019 sampai 2027 pasar big data diperkirakan meningkat lebih dari 20 persen CAGR. Namun, di beberapa tahun terakhir ini diskusi mengenai data banyak berputar di sekitar perusahaan.

        Balapan menggunakan data sebagai mesin kedua

        Melansir dari siaran resminya, Kamis (02/06), President Asia Pasifik dan Jepang, Micro Focus, Stephen McNulty, mengatakan kalau tidak asing dengan olahraga otomotif, maka tahu hubungan antara data dengan keberhasilan. Dari pengembangan mobil sampai strategi balapan, tim sport otomotif yang memanfaatkan data akan mendapatkan keunggulan di trek balap.

        Baca Juga: Teriak Big Data Penundaan Pemilu, Opung Luhut Kena Semprot: Merusak Demokrasi!

        Sebagai contohnya adalah tim Jaguar TCS Racing yang berkompetisi di ABB FIA Formula E World Championship, kejuaraan sport otomotif mobil listrik berkursi tunggal. Tim menggunakan 50 aplikasi dan lebih dari 250.000 baris kode di setiap mobil balapnya untuk menganalisis data dari balapan sebelumnya dan test drive.

        "Informasi yang didapat dari data dapat menghasilkan keputusan strategis yang harus diambil keputusannya secara real-time sebagai respons terhadap kondisi trek, tingkat daya listrik, dan posisi pesaing," kata Stephen.

        Ia menyebutkan di konteks olahraga otomotif, data bisa disandingkan sebagai mesin kedua. Data merupakan elemen penting di sini karena dapat mermperkuat laju pengendara saat balapan.

        Meningkatkan kinerja mobil

        Salah satu contoh bagaimana data memberikan efek adalah dapat mempercepat laju kendaraan di olahraga otomotif. Di Formula E, semua tim diharuskan menggunakan chasis mobil dan baterai yang sama. Namun, jika sudah berhubungan dengan kendaraannya, fokusnya adalah mengembangkan mesin penggerak yang dirakit dari setiap komponen dengan tujuan memacu mobil sekencang mungkin.

        Stephen menjelaskan, proses ini menuntut lebih dari sekadar menentukan dan memproduksi komponen seperti motor, transmisi, inverter, dan suspensi belakang. Prosesnya termasuk harus mengelola sistem dan perangkat lunak untuk mengolah algoritma agar dapat mengoptimalkan daya listrik di sepanjang balapan.

        "Solusi ini mengumpulkan begitu banyak data untuk dianalisis sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan performa mobil. Memanfaatkan kemampuan analitik dan machine learning bisa memastikan para insinyur dan pembuat strategi mendapatkan informasi berharga dari data sehingga mampu untuk membuat penyesuaian kepada mobil sebelum balapan selanjutnya," jelasnya.

        Stephen mengatakan, dari melihat keausan ban sampai input pengendara, dengan memiliki akses ke data ini dan solusi yang dapat menganalisisnya tim dapat melakukan pengaturan pada kendaraan guna menghasilkan performa lebih baik di hari balapan.

        "Berbekal kemampuan ini, Jaguar TCS Racing dapat meraih posisi runner-up di season 7 ABB FIA Formula E World Championship. Sesason paling sukses bagi tim ini," ujarnya.

        Memotong kebisingan untuk tingkatkan daya saing

        Stephen mengungkapkan, kalau Anda menonton balapan otomotif di layar televisi, Anda akan melihat dari segala angle kamera, mendengar komentator berbagi update balapan secara real-time, serta tidak ketinggalan pembicaraan para penggemar di media sosial. Ini semua bagian dari pengalaman untuk menciptakan tontonan yang menarik.

        Cakupan informasi ini juga berguna buat tim balap. Misalnya, siaran media yang memperlihatkan posisi mobil di trek dari tampilan atas, sementara media sosial memberikan informasi di belakang layar dari tim lainnya. Di olahraga yang performanya dihitung milidetik, semua informasi berguna untuk menentukan strategi balapan.

        "Memilah informasi yang berharga dari arus data yang terus mengalir bisa jadi tugas yang menantang. Bayangkan mendengarkan percakan radio atau posting media sosial dalam berbagai bahasa sekaligus menentukan pola balap yang paling tepat untuk diikuti. Di sini artificial intelligence (AI) berperan untuk memenangkan kompetisi," kata Stephen.

        "Platform AI yang menyediakan analitik data teks, audio, gambar dan video dapat memotong kebisingan dan menyediakan informasi yang dapat ditindaklanjuti terhadap keausan ban, tingkat daya listrik dan aksi berikutnya di balapan," tambahnya.

        Bergandengan dengan mitra data yang tepat

        Stephen mengatakan jelas bahwa data memegang peran penting diolah raga otomotif, walaupun pengendara mobil balap dan timnya tidak harus ahli data. Baik di sport otomotif, musik atau video game, perlu untuk menggandeng mitra teknis yang tepat, yang memiliki keahlian perangkat lunak, kemampuan mengolah data dan yang paling penting sinergi untuk meraih performa terbaik seperti yang terjadi di Jaguar TCS Racing.

        "Lagi pula data hanya akan berguna jika berada di waktu yang tepat, akurat dan relevan. Oleh karena itu, apa pun industrinya, memiliki mitra yang tepat untuk menciptakan nilai dari data akan menjadi pembeda utama untuk organisasi mana pun–baik itu di arena balap, ruang rekaman atau di ruang rapat," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nuzulia Nur Rahma
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: