Mencekam, Kepala Politikus India yang Hina Nabi akan Ditemukan di Suatu Tempat Terpisah dari Tubuh
Polisi Jammu dan Kashmir mendakwa seorang ulama Muslim setempat atas dugaan pernyataan kebenciannya terhadap juru bicara BJP, partai berkuasa di India, Nupur Sharma di distrik Doda.
Menyerukan pemenggalan kepala Nupur Sharma atas pernyataan yang dibuatnya terhadap Nabi Muhammad, ulama yang diidentifikasi sebagai Adil Gafoor Ganai juga menyebut umat Hindu 'peminum urin sapi' dan 'pemakan kotoran sapi'.
Baca Juga: Gara-gara Seorang Politikus Partai Berkuasa Hina Nabi, Seluruh India Harus Menanggung Malunya
Dikutip laman Times Now, Jumat (10/6/2022) dia memberikan pernyataan ini ketika berbicara dari sebuah masjid di kota Bhaderwah.
Ketika ketegangan menyebar di daerah itu setelah pidato yang menghasut, jam malam diberlakukan dan Angkatan Darat India dipanggil untuk melakukan pawai bendera di Bhaderwah distrik Doda.
Polisi telah mendaftarkan sebuah kasus atas dugaan pidato yang menghasut dan memperingatkan orang-orang agar tidak mengambil tindakan hukum.
“Jam malam telah diberlakukan sebagai tindakan pencegahan mengingat ketegangan komunal,” kata seorang pejabat, menambahkan bahwa personel keamanan tambahan telah dikerahkan di daerah itu untuk memastikan perdamaian.
Menurut para pejabat, pidato-pidato menghasut dibuat selama protes terhadap beberapa pernyataan menghina terhadap Nabi Muhammad.
Klip video yang diklaim dari pidato yang menghasut itu menjadi viral di media sosial.
“Tindakan telah diambil (atas pidato yang menghasut). Sebuah kasus telah terdaftar di bawah IPC bagian 295-A (tindakan yang disengaja dan jahat, dimaksudkan untuk membuat marah perasaan agama dari kelas mana pun dengan menghina agama atau keyakinan agamanya) dan 506 (hukuman untuk intimidasi kriminal) di Kantor Polisi Bhaderwah,” kata pejabat itu. .
"Siapa pun yang mengambil hukum ke tangannya sendiri tidak akan selamat," tambahnya.
Menanggapi pidato kebencian tersebut, Menteri Persatuan Jitendra Singh mengatakan pihaknya sangat terganggu dengan situasi di Wilayah Persatuan.
Sementara itu, unit Intelligence Fusion and Strategic Operation (IFSO) Polres Delhi mencatat dua kasus terpisah terkait dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh berbagai pemimpin politik dari berbagai partai.
Seorang pejabat senior polisi mengatakan bahwa mereka yang disebutkan namanya dalam FIR adalah mantan pemimpin BJP Naveen Kumar Jindal dan Nupur Sharma, kepala AIMIM Asaduddin Owaisi, Shadab Chauhan, Saba Naqvi, Maulana Mufti Nadeem, Abdur Rehman, Gulzar Ansari dan Swami Yati Narasimhananda.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: