Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waduh... Soal Reshuffle Pembantu di Kabinet, Pakar: Jokowi Seperti Melakukan 'Perjudian'

        Waduh... Soal Reshuffle Pembantu di Kabinet, Pakar: Jokowi Seperti Melakukan 'Perjudian' Kredit Foto: Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Setelah cukup lama hanya sekadar wacana, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya melakukan reshuffle terhadap beberapa posisi di kabinetnya.

        Sebagaimana prediksi banyak pihak, posisi Menteri Perdagangan (Mendag) yang diisi oleh Muhammad Lutfi akhirnya harus diserahkan ke sosok yang Jokowi tujuk yakni Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas).

        Mantan panglima TNI Hadi Tjahjanto juga ditunjuk sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Badan Pertanahan Nasional (BPN). Sejumlah posisi wakil menteri pun juga Jokowi hadirkan.

        Mengenai reshuffle Kabinet Jokowi kali ini, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat MPP ikut bersuara. Achmad menyoroti penunjukkan dua tokoh tersebut yang menurutnya banyak menimbulkan pertanyaan. Jokowi pun disebut melakukan Gambling atau perjudian dalam menentukan menteri baru.

        “Presiden seperti gambling dalam menentukan menteri baru pada reshuffle kali ini. Karena jika dilihat track record bahwa menteri perdagangan sebelumnya yaitu Muhammad Lutfi mempunyai background profesional yang lebih baik daripada Zulkifli Hasan dalam sektor perdagangan. Kemudian Pa Hadi Tjahjanto yang latar belakangnya dari militer tentunya ini juga masih dipertanyakan kapabilitasnya dalam penanganan Agraria dan Tata Ruang,” Jelas Achmad dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi wartaekonomi.co.id, dikutip Rabu (15/6/22).

        Baca Juga: Opung Luhut Lempar Wacana Penghapusan Migor Curah, Mulyanto PKS Tegas: Jangan Lempar Isu Baru yang Tidak Penting!

        Achmad menyinggung soal pernyataan Jokowi yang mana menekankan bahwa menteri harus memiliki sense of crisis.

        Menurut Achmad, penunjukkan dua tokoh yang banyak menimbulkan tanda tanya serta posisi wakil menteri di tengah carut-marut ekonomi justru tidak mencerminkan sense of crisis yang baik.

        “Tentunya pada kondisi ekonomi yang sedang carut marut ini, pemilihan personil menteri dan wakil menteri ini tidak mencerminkan sense of crisis yang baik,” jelasnya.

        Baca Juga: Kasihan Juga Pembenci Anies Baswedan, Formula E Jakarta Sukses, Jokowi: Kalau Bisa Setiap Minggu Ada

        Menurut Achmad, reshuffle kali ini sangat dominan nuansa politiknya daripada kepentingan penyelesaian masalah bangsa.

        “Dari komposisi yang ada nampaknya jabatan-jabatan yang direshuffle lebih kental nuansa politiknya daripada penyelesaian persoalan-persoalan bangsa yang tengah terjadi hari ini,” kata Achmad

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: