Bongkar Semua Kelebihan, Mahathir Mohamad Puji-puji Jokowi: Seorang Pemimpin Harus Memiliki...

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memuji kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang ia gambarkan berada di jalur yang benar.

Mahathir memuji kepemimpinan Presiden Jokowi saat memberikan kuliah umum pada Rakernas Partai NasDem di Jakarta Convention Center, Jakarta, dikutip laman Antara.

Baca Juga: Mahathir Mohamad: Malaysia Harus Mengklaim Singapura dan Kepulauan Riau

Dia mengatakan, dari pengamatannya, serta apa yang dia dengar, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi berjalan secara wajar.

"Keberhasilan kepemimpinan Jokowi tentu tidak lepas dari Partai NasDem dan Surya Paloh sebagai pimpinan partai," tambahnya.

Malaysia juga bangga ketika Indonesia meraih kesuksesan dan mensejahterakan rakyatnya karena kemenangan akan dirasakan dan dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, tambahnya.

Berbicara di acara tersebut, ia juga membagikan pemikirannya tentang apa yang membuat seorang pemimpin yang baik. Ia mengatakan bahwa seorang pemimpin harus memiliki kepemimpinan nasional.

Untuk mencapai hal ini, pemimpin harus memahami pemikiran rakyatnya. Setelah itu, dia harus berempati dengan penderitaan rakyat dan bersedia berjuang untuk masa depan mereka.

Keputusan dan dasar yang diajukan harus mencakup mayoritas rakyat, tanpa mengutamakan kepentingan satu kelompok, katanya.

Ia menekankan bahwa kepemimpinan nasional membutuhkan keberanian dalam mengambil keputusan dan mengambil tindakan yang harus dilakukan untuk kepentingan masyarakat.

Banyak pemimpin, kata dia, tidak berani dan mencari jalan mudah. Akibatnya, masyarakat menjadi terlena, dan tanpa disadari, negara juga ikut dirugikan.

"Pada saat itu, orang akan membayar harga yang sangat tinggi," katanya.

Ia menegaskan, pemimpin yang mendapat kepercayaan rakyat harus amanah. Oleh karena itu, pemimpin perlu terus mencari dan menambah ilmunya.

Kemajuan dapat dicapai jika pemimpin memiliki gagasan dan rencana yang teratur untuk pembangunan negara. Rencana ini membutuhkan pendekatan jangka panjang dan jangka pendek, kata Mahathir.