Kehadiran remaja asal Citayem, Depok, Jawa Barat, di sekitar taman Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Dukuh Atas, Jakarta, menjadi buah bibir publik.
Bukan hanya mudah dikenali karena gaya pakaiannya berciri khas, remaja Citayem juga menjadi populer di media sosial terutama TikTok.
Salah satu remaja bernama Inggiar Galuh (14 tahun) mengaku berasal dari Citayem. Ia bersama teman-temannya sering ke sekitar taman stasiun MRT Dukuh Atas ini karena tempatnya yang luas dan bisa ketemu banyak orang.
"Tahu tempat ini karena lagi tren di TikTok. Ke sini (stasiun MRT Dukuh Atas) kalau ada uang saja. Pas banget tempat ini buat nongkrong. Kaya jalan-jalan saja sekitar sini. Terus duduk-duduk sambil ngeliatin orang yang lewat," kata dia.
Inggiar berpenampilan dengan rambut berponi berwarna kuning kecokelatan, matanya memakai soflens berwarna biru dan berkulit sawo matang. Ia bercerita dengan wajah yang senang.
"Di sini juga banyak yang syuting gitu. Senang saja lihatnya. Paling kalau jajan minum doang. Itu juga minumnya Nutrisari. Nggak lapar sih kan udah makan dari rumah," kata dia.
Ada Dewintha Andini (14) asal Citayem yang mengaku senang bercengkerama di kawasan Dukuh Atas. Terutama sedari sore hingga malam. Ia mengatakan, di situ senang bertemu dengan teman-teman baru.
"Kalau di sini banyak yang ngajak kenalan. Minta nomor. Tapi kadang suka ada bapak-bapak juga sih. Itu paling saya takut. Kalau sepantaran kan nggak apa. Jadi, banyak teman," ujar dia.
Ia menambahkan sudah dari siang ada di sekitar taman MRT Dukuh Atas. Ia hanya jalan-jalan dan mengabadikan gambar pemandangan di sekitarnya dengan ponselnya.
"Senang aja kalau ke sini pemandangannya bagus apalagi kalau foto-foto. Kadang ada juga tuh kaya ditanya-tanya sama orang masuk akun TikTok eh dibayar. Settingan gitu. Kan lumayan kalau saya diajak. Paling ramai kalau malam minggu. Sampai-sampai teman saya pernah kehilangan ponselnya," kata dia.
Sementara itu, salah satu warga yang sedang berjalan sekitar stasiun MRT Dukuh Atas bernama Shabrina (20) menilai fenomen remaja Citayem sebagai hal yang wajar. Katanya, mereka umumnya hanya duduk-duduk dan mengobrol sehingga tidak mengganggu siapa-siapa.
"Tidak ganggu soalnya ini kan tempat umum ya. Mereka juga cuma ketemu teman dan ngobrol saja. Mereka cuma berkunjung dari daerah kesini," kata dia.
Menurutnya, sekitar stasiun MRT Dukuh Atas ini memang luas dan strategis. Sehingga banyak remaja yang datang.
"Selama mereka berperilaku baik tidak apa. Kecuali melakukan hal yang tidak bisa ditoleransi seperti berkelahi, menggoda dan sebagainya," ujar dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: