Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Elektabilitas NasDem Terjun Bebas, Pengamat: Ruh Restorasi Indonesia Berlawanan dengan Sosok Anies

        Elektabilitas NasDem Terjun Bebas, Pengamat: Ruh Restorasi Indonesia Berlawanan dengan Sosok Anies Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menanggapi hasi Survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research terkait terjun bebasnya elektabilitas Partai Nasional Demokrasi (NasDem), Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Kajian Politik Nasional Adib Miftahul mewajarkan fenomena tersebut.

        Adib menilai, menurunnya elektabilitas NasDem disebabkan karena arah polarisasi yang melekat pada tokoh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia juga menilai bahwa sudah semestinya tokoh yang lekat pada hal tersebut tidak mengikuti kontestasi politik 2024.

        Baca Juga: Gegara Anies Baswedan Effect, NasDem Terjun Payung, Eh Gak Disangka Partai Ini Malah Meroket!

        "Saya katakan dari awal bahwa polarisasi ini sudah mulai ada arahnya ke sana gitu loh. Makanya kalau tokoh-tokoh seperti Anies seperti Ganjar itu memang kendala terbesarnya adalah isi-isu soal polarisasi ini," kata Adib saat dihubungi Warta Ekonomi, Jumat (15/7/2022).

        Isu Polaris politik tersebut, kata Adib, semakin tajam ketika sosok Anies Baswedan diberi stigma sebagai bapak politik identitas. Berdasarkan hal tersebut, Adib menilai wajar jika elektabilitas NasDem sebagai partai restorasi Indonesia menurun.

        Adib juga menilai bahwa platform yang dijalankan NasDem tidak sejalan dengan tokoh Anies yang memainkan politik identitas. Hal tersebut, menurutnya, wajar terjadi meski baru sekadar tes ombak.

        Baca Juga: Beda Nasib Dua Parpol karena Anies Baswedan: NasDem Terperosok, PKS Ketiban Durian Runtuh

        "Nah saya kira ketika platform Nasdem itu yang restorasi Indonesia yang menolak politik identitas begitu, mengambil orang yang distigmakan berjalan dengan politik identitas. Saya kira hal yang wajar ini adalah hasil yang dipetik walaupun hanya sekedar tes ombak, ya, karena kan belum resmi," jelasnya.

        Lebih lanjut, Adib menilai bahwa masuknya Anies dalam bursa calon presiden NasDem erat kaitannya dengan kedekatannya dengan pimpinan NasDem, Surya Paloh. Dia juga menilai bahwa kemenangan Anies dalam gelanggang politik DKI 2017 lalu karena politik identitas yang dibawa sangat kuat.

        "Makanya kuncian-kuncian soal, bahwa Anies ini titipan karena kedekatan dengan elite Surya Paloh itu berarti yang terbukti benar gitu kira-kira. Nah ruh restorasi Indonesia ini saya kira berbeda dengan figur seorang Anies karena Anies distigma banyak yang menganggap bahwa Anies itu menang karena politik identitas. Ini yang terjadi sekarang," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: