Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ngumpulin Relawan ke Istana, Pengamat Sebut Jokowi Menyakiti Masyarakat: Tidak Pantas!

        Ngumpulin Relawan ke Istana, Pengamat Sebut Jokowi Menyakiti Masyarakat: Tidak Pantas! Kredit Foto: Antara/Kris-Biro Pers Sekretariat Presiden
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencuri perhatian ketika dirinya mengumpulkan para relawannya ke istana bogor.

        Mengenai hal ini, Pengamat politik Dedi Kurnia sangat menyayangkan Presiden Jokowi mengumpulkan para sukarelawan di Istana Bogor, Jawa Barat.

        Menurut dia meski tidak bisa dipungkiri Jokowi seorang politisi, seharusnya sebagai orang nomor satu di Indonesia bisa membatasi dirinya.

        "Karena secara etis tidak pantas presiden punya relawan politik, ini sama saja Jokowi menyakiti masyarakat. Padahal presiden itu untuk semua warga negara," kata Dedi di Jakarat, Minggu (31/7).

        Selain itu, pertemuan dengan sukarelawan ini bertanda jika Jokowi mulai menjalankan tugas sebagai kader Parpol, yakni konsolidasi politik.

        "Di dalamnya bisa saja ada pengarahan kemana dukungan Jokowi berlabuh," pungkas Dedi.

        Baca Juga: Lagi! Kader PSI Nyatakan Dukung Anies Baswedan, Analisis Rocky Gerung Tajam: Di dalam Dia Mulai Gerah!

        Sementara itu, Ketua Umum Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Mustar Bona Ventura mengatakan sejumlah sukarelawan mengundang Presiden Jokowi untuk menghadiri Musyawarah Rakyat untuk menjaring capres dan Cawapres 2024.

        "Beberapa kelompok relawan tadi mengundang Presiden untuk hadir dalam Musyawarah Rakyat yang rencananya akan dilakukan di 34 Propinsi untuk menentukan Capres dan Cawapres," kata Mustar.

        Mustar mengatakan, terkait undangan itu Presiden Jokowi menyampaikan belum bisa memastikan kehadirannya.

        Menurut Mustar, memang kurang elok jika Presiden menghadiri sebuah acara yang di dalamnya akan dilakukan penyebutan atau pendeklarasian nama capres dan cawapres.

        Baca Juga: Kasihan Juga Pembenci Anies Baswedan, Formula E Jakarta Sukses, Jokowi: Kalau Bisa Setiap Minggu Ada

        "Kalau Presiden hadir, lalu Musyawarah Rakyat menyebutkan nama capres dan cawapres, itu sama saja membuat Presiden benturan dengan partai dan itu tidak baik," kata dia.

        Dia menyampaikan pertemuan itu dihadiri sekitar 30-an perwakilan kelompok sukarelawan di antaranya Projo, Pospera, Sahabat Buruh Relawan Jokowi, Seknas Jokowi, Pena 98, KIB.

        Lalu Duta Jokowi, Kornas Jokowi, Bara JP, Solmed, RPJB, Pos Raya, GK Center, Almisbat, dan lainnya. (ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: