Najib Razak Dihukum 12 Tahun Penjara, Netizen Malaysia Digegerkan Penjara VIP buat Napi Khusus
Warganet atau netizen Malaysia menemukan unggahan di media sosial bahwa Departemen Penjara Malaysia diduga memberikan perlakuan naratama (VIP) khusus untuk narapidana tertentu. Sebuah foto kamar berisi 3 tempat tidur, rak, dan meja yang dinilai sebagai sel penjara.
Dengan cepat, Departemen Penjara Malaysia langsung membantah kabar tersebut. Lembaga itu menyatakannya sebagai hoaks.
Baca Juga: Politikus Loyalis Najib Razak Kirim Surat ke Raja Malaysia, Isinya Menohok!
"Hentikan penyebaran informasi palsu," imbau Departemen Penjara Malaysia pada Rabu (24/8/2022) di Facebook.
Berdasarkan pencarian gambar di Google, foto terlampir adalah sel yang diperbarui di penjara Champ-Dollon di Swiss.
Sementara itu, mantan Perdana Menteri Najib Razak dibawa ke Penjara Kajang pada Selasa (23/8/2022).
Pasalnya, di hari yang sama, banding terakhirnya kalah di Pengadilan Federal atas vonis terkait 1MDB. Pengadilan Federal lantas memerintahkannya untuk segera memulai hukuman penjara.
Pengadilan menguatkan vonis bersalahnya dan keputusan hukuman penjara 12 tahun akibat menyalahgunakan 42 juta ringgit (Rp139 miliar) dana milik SRC International, bekas unit 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Banyak warganet lantas bertanya-tanya di media sosial tentang perlakuan yang akan diterima Najib di penjara.
Unggahan Facebook tersebut menuduh narapidana VIP memiliki akses ke TV, internet, AC, dan kasur 'berkualitas tinggi', serta tunjangan makan yang lebih mahal daripada tahanan lainnya.
Tuduhan itu diunggah ulang di laman dan akun Facebook yang berbeda.
Namun, Departemen Penjara Malaysia memastikan tak ada perlakuan khusus yang akan diberikan kepada Najib. Lembaga itu bersikeras seluruh tahanan diperlakukan sama.
Sementara itu, polisi meningkatkan pengamanan dan pengawasan di sekitar pintu masuk Penjara Kajang, sekitar 33 km selatan Kuala Lumpur.
Menurut Kepala Polisi Distrik Kajang Mohd Zaid Hassan, sejauh ini, area di sekitar kompleks penjara terkendali. Meski begitu, ia tak mengungkapkan berapa banyak personel yang telah dikerahkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto