Skenario Pembunuhan Spontan Disiapkan Ferdy Sambo Jika Hotman Paris Jadi Pengacaranya

Ferdy Sambo ternyata sudah menyiapkan skenario jika kasus pembunuhan Brigadir J bukanlah pembunuhan berencana seperti yang kini dijeratkan penyidik kepada para tersangka.

Namun kasusnya sudah diskenariokan jika itu adalah pembunuhan spontan, bukan direncanakan. Dengan demikian maka pasal 340 yakni terkait pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati bisa terhindar.

Hal ini disampaikan oleh Hotman Paris Hutapea. Pengacara kondang itu buka-bukaan soal tawaran mendampingi Ferdy Sambo sebagai pengacara dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Baca Juga: Teman atau Lawan, Pengacara Brigadir J Curiga Hacker Bjorka Muncul Demi Tutupi Kasus Ferdy Sambo

Dalam pengakuannya, ia mengatakan sudah deal harga dengan Ferdy Sambo untuk mengawal kasusnya. Data-data mengenai hal ini sudah disodorkan oleh tim Ferdy Sambo kepada Hotman Paris.

Karena pertimbangan itulah dia mengaku sempat setuju untuk mendampingi Ferdy Sambo.

"Jadi Irjen Pol Sambo melalui kuasa hukumnya minta saya jadi pengacaranya, katanya Ibu PC (Putri Candrawathi) juga maunya Hotman Paris," kata Hotman di Podcast Deddy Corbuzier, dilansir dari suara.com, Rabu (21/9)

Baca Juga: Presiden Jokowi Tak Lakukan Apapun untuk Bongkar Kasus Brigadir J? Kamaruddin Simanjuntak Minta 2024 Pilih Pemimpin yang Bertanggung Jawab

"Jujur saya sudah sempat bilang iya [mau mendampingi Ferdy Sambo], dan harganya sudah disepakati," jelasnya.

Hanya saja dia tidak mengungkap detail berapa nilai bayaran yang sudah disepakati tersebut.

Setelah dipertimbangkan, akhirnya di detik-detik terakhir rencana untuk mendampingi Sambo ini urung dilakukan.

"Saya waktu itu mau karena saya sudah dapat data dari kuasa hukumnya seolah-olah ini [kasus Ferdy Sambo] bukan pembunuhan berencana tapi spontan," ungkap Hotman Paris.

Baca Juga: Ferdy Sambo Dipecat, Pengacara Brigadir J Belum Puas, Bicara Hukuman Setimpal: Kami Minta...

Hanya saja setelah melalui banyak pertimbangan rencana kerjasama mendampingi Ferdy Sambo itu batal dilaksanakan. Tapi karena tidak mendapatkan restu dari istri dan anaknya, maka dia memutuskan untuk tidak bergabung menjadi kuasa hukum Ferdy Sambo.

"Saya enggak bisa tidur 3 hari, istri saya juga ngamuk enggak boleh, begitu saya bilang si Frank [anak] dia ngamuk [bilang] emang bapak kurang duit?," imbuhnya.