Karakter Yukka Harlanda Bikin Brodo Punya Investor Setia dari 2012 Hingga Hari Ini

CEO Brodo, Yukka Harlanda bercerita bahwa Brodo mulai dijual secara online sejak 2010. Pada tahun 2011, saat Yukka dan partner bisnisnya, Putera lulus kuliah, mereka mencoba peruntungan di Brodo. Jika bangkrut, mereka akan mencari kerja.

Tetapi ternyata, Yukka dan Putera justru sukses menjadikan Brodo hingga hari ini lewat modal awal Rp7 juta, masing-masing Rp3,5 juta. Setelah bisnis tersebut dijalani, Yukka baru tahu bahwa bisa berbisnis tanpa mempunyai modal yakni mencari investor, bahkan angel investor. Dari situlah Christopher Angkasa datang dan memberikan modal kepada Brodo pada tahun 2012.

Dalam video YouTube bertajuk "Talks: Story of Brodo with Yukka Harlanda & Leonard Theosabrata at Jakarta Creatie Hub (part 1 of 2)", Yukka mengatakan kondisi Brodo saat itu telah menjual 35 pasang sepatu setiap bulannya.

Baca Juga: Founder Brodo Yukka Harlanda Sayangkan Brand Sepatu Indonesia Belum Ada yang Mendunia: Secara Kemampuan Kita Ada

Chris mengungkap bahwa ia melihat karakter Yukka untuk berinvestasi pada Brodo. Menurutnya, lebih baik gagal investasi karena bisnis yang berantakan daripada ditipu oleh seseorang.

"Itu lebih ke sakit hati, sih," ujar Chris.

Brodo selalu ingin menunjukkan karakteristik yang macho karena mereka selalu menjadikan customer sebagai 'bro' alias saudara laki-laki. Dalam berjualan online, Yukka mengakui bahwa ia belajar secara otodidak di internet, baik YouTube atau Google, meskipun harus 10 jam ia menjalani kursus tersebut.

Hubungan Yukka sebagai CEO Brodo dengan Chris sebagai investor awal masih berlanjut hingga sekarang. Chris memegang beberapa saham di Brodo, dan ia enggan untuk menjadi pemilik saham terbesar karena memahami bahwa Yukka dan Putera lah yang membesarkan Brodo penuh jiwa dan raga. Oleh sebab itu, Yukka mengatakan bahwa kehadiran Chris meski hanya memegang sebagian kecil saham Brodo, tetapi memiliki dampak yang besar untuk mereka.

Video lengkapnya: