Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

CEO Brodo Yukka Harlanda: Perjuangannya Tuh Beneran, Kita Berbulan-bulan Tidak Ada yang Peduli

CEO Brodo Yukka Harlanda: Perjuangannya Tuh Beneran, Kita Berbulan-bulan Tidak Ada yang Peduli Yukka Harlanda, CEO Brodo. | Kredit Foto: Instagram/Yukka Harlanda
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Brodo Yukka Harlanda sejak remaja sudah menyukai brand sepatu terkenal, Nike hingga pemain basket Michael Jordan. Yukka juga sejak SMP sudah memiliki kaki yang besar yakni berukuran 46 sehingga ia sangat kesulitan menemukan sepatu untuk dirinya.

Oleh sebab itu, sejak SMP, Yukka selalu memakai sepatu brand luar negeri. Selain itu, sejak dulu juga setiap ditanya cita-cita, Yukka selalu menjawab ingin menjadi CEO Nike, saking sukanya dengan sepatu.

Hingga suatu hari, saat berkuliah Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung (ITB), Yukka harus presentasi di depan dosen dengan memakai pakaian formal, termasuk sepatu pantofel. Jika membeli, Yukka harus mengeluarkan uang sebesar Rp2 juta.

Baca Juga: Hanya Modal Keyakinan, Yukka Harlanda Yakin Kualitas Brodo Diterima Banyak Orang, Hasilnya...

Hingga akhirnya, partner bisnis Yukka, Putera Dwi Karunia, mengajak Yukka untuk membuat sepatu di Cibaduyut karena di sanalah sentra pembuatan sepatu terbesar di Asia Tenggara. Bahkan, brand-brand besar kelas dunia seperti Nike, dibuat di Indonesia, dan dijual di Eropa hingga Amerika karena kualitas yang grade A.

"Dari situ saya bertanya; brand lokalnya mana, nih? Kita punya fasilitas, sayang kalau tidak dimaksimalkan," ujar Yukka, mengutip video YouTube bertajuk 'Road To Mofest 4: The Future is Today - Mofest Talk Yukka Harlanda.'

Dari situlah Brodo lahir. Meski awalnya, Yukka dan Putera hanya mencoba peruntungan bisnis pada tahun pertama. Jika gagal, mereka akan bekerja di perusahaan minyak dan gas.

Yukka mengatakan kesuksesan Brodo hari ini berkat branding dan produknya yang baik, serta cara mereka melayani customer selayaknya seorang teman.

Padahal, saat Brodo baru launching dan Yukka membuat akun Facebook untuk Brodo, tidak ada yang memberikan like atau komen. Mereka juga menggunakan BlackBerry untuk menjual produk Brodo.

"Perjuangannya tuh beneran. Kita tuh beneran berbulan-bulan tidak ada yang peduli dengan produk kita, and it's okay, it's process. Karena tidak semuanya bisa langsung sukses," ujar Yukka.

Yukka dan timnya selalu memperlakukan customer seperti abangnya sendiri. Bahkan, ada customer yang meminta untuk segera dikirimkan sepatu sore hari dari Bandung ke Sentul untuk acara pre-wedding. Akhirnya, sepatu itu pun dikirim menggunakan travel.

Meski dari segi ongkos kirim mereka rugi, tetapi ke depannya, Brodo justru untung karena customer ini jadi membeli produk Brodo sebanyak 13 pasang.

Yukka mengatakan target Brodo untuk go international pada dasarnya masih sangat jauh. Karena, Yukka ingin menjadikan Brodo No. 1 terlebih dahulu di Indonesia. Meski perjalanannya masih jauh, Yukka yakin dan percaya bahwa peluang untuk go international pasti ada.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: