Serang Lagi Najwa Shihab, Nikita Mirzani: Bahas Ferdy Sambo Gercep, Giliran Anies Baswedan Anyep!

Nikita Mirzani kembali memberikan kritiknya terhadap Najwa Shihab yang telah menyoroti gaya hidup mewah anggota kepolisian.

Lewat media sosialnya, dirinya mempertanyakan mengapa jurnalis tersebut seperti tebang pilih dalam memberikan kritik pedasnya.

Baca Juga: Kasus Brigadir J, Istri Ferdy Sambo Belum Ditahan, Ingat Ucapan Jenderal Listyo: Penyidik Takut...

"Di mana Mata najwa. Matanya cuma mengurus polisi pakai baju branded sama jam tangan, plus Sambo saja menggebu-gebu. Giliran bahas kasus Anies enggak," ujar Nikita Mirzani melalui akunnya di Instagram, dikutip Rabu (21/9).

Menurut pemain film Nenek Gayung itu, hukum yang akan dijatuhkan terhadap Sambo bukan urusan Najwa Shihab.

Sebab, pihak kepolisian tengah memproses kasus yang menjerat mantan Kadiv Propam Polri tersebut. Nikita menilai ada kasus lain yang lebih penting dan perlu diperhatikan.

"Kasus penyalahgunaan anggaran ini lebih penting karena menyangkut uang rakyat Indonesia, mungkin sebagian uang yang disalahgunakan adalah uang dari netizen yang bayar pajak dan belain Mbak Najwa," tutur janda tiga anak itu.

Baca Juga: Baru Saja Ferdy Sambo Dipecat, Mahfud MD Langsung Tancap Gas, Dorong Adanya Reformasi Kultural Polri

Mantan kekasih John Hopkins itu meminta agar Najwa Shihab mengomentari isu yang memang menyangkut kepenting masyarakat.

"Tuh kalau mau speak up kasus begini Mbak Najwa, yang jelas-jelas merugikan negara," kata Nikita Mirzani.

Baca Juga: Heran Najwa Shihab Diserang Gegara Kritik Gaya Hidup Mewah Anggota Kepolisian, DPR: Itu Realita!

Dia lantas menuliskan pesan soal perbedaan orang pintar dan sok pintar. Dia berpendapat, untuk terlihat pintar itu perkara mudah.

"Kalau pintar ngomong agar terlihat pintar gampang, enggak perlu sekolah tinggi untuk jadi berani, dan selalu berkata benar," kata aktris 36 tahun itu.

Baca Juga: Makin Keras Sindir Najwa Shihab, Nikita Mirzani: Haus Banget Sama Kedudukan dan Jabatan!

"Tetapi, untuk didengar orang memang perlu kelas. Kelas kadrun sama kelas aset negara beda," tambahnya.