Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PLN Buktikan Komitmen Tekan Emisi Karbon, 8 Strategi Jitu Dipamerkan di SOE International Conference

        PLN Buktikan Komitmen Tekan Emisi Karbon, 8 Strategi Jitu Dipamerkan di SOE International Conference Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Bandung -

        PT PLN (Persero) akan memamerkan 8 (delapan) upaya perseroan guna mencapai target Net Zero Emission 2060 dalam State-owned Enterprises International Conference pada 17-18 Oktober 2022.

        Hal ini merupakan wujud aktif PLN sebagai jantung perekonomian dan motor penggerak transisi energi Indonesia.

        Baca Juga: PLN Aliri Air ke 165 KK di Lombok Timur

        Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I, Pahala N. Mansury mendukung langkah PLN dalam mencapai net zero emission pada 2060 serta mendukung pembangunan rendah karbon sejalan dengan Paris Agreement dan target pengurangan emisi gas rumah kaca  Indonesia hingga 31.89 persen pada 2030. Hal tersebut juga sesuai dengan Updated National Determined Contribution (NDC) yang dirilis pemerintah pada September lalu menjelang COP27 bulan depan.

        "Komitmen PLN dalam mewujudkan dekarbonisasi dan menggerakkan transisi energi di antaranya dengan mengakselerasi pengurangan penggunaan aset PLTU batubara serta percepatan pembangunan energi baru terbarukan (EBT) untuk meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi,” jelas Pahala dalam keterangan resminya, Senin (17/10/2022)

        Adapun, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan sebagai bagian dari komitmen global untuk mengurangi emisi karbon, PLN telah memprakarsai 8 upaya. Bertepatan dalam SOE International Conference, ia menegaskan PLN akan menjelaskan kepada para delegasi langkah-langkah strategis PLN dalam memaksimalkan teknologi dan inovasi dalam pengurangan emisi karbon dan mendorong transisi energi.

        "Dengan berkolaborasi, kami juga memastikan akan terus menyediakan pasokan listrik yang andal dan bersih untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya

        Darmawan merinci, untuk bisa mempercepat target NZE, pertama, PLN akan mempensiunkan PLTU secara bertahap. Langkah ini dinilai paling efektif untuk bisa mengurangi emisi karbon di sektor kelistrikan sekaligus mengurangi penggunaan batubara sebagai energi fosil.

        Baca Juga: Siapkan Pasokan Listrik untuk Operasional Ausmelt, PT TIMAH Tbk Teken MoU dengan PLN

        "Kedua, PLN secara paralel juga mengimplementasikan teknologi co-firing biomassa di pembangkit berbasis fosil yang masih beroperasi guna mengurangi penggunaan energi fosil serta emisi yang dihasilkan. Gerakan ekonomi energi kerakyatan melalui co-firing yang sudah dilakukan badan usaha serta pemerintah daerah akan mendongkrak perekonomian masyarakat," jelasnya

        Ketiga, PLN juga akan mengakselerasi penambahan pembangkit listrik berbasis energi bersih. Hingga 2025 mendatang PLN akan menambah 3 GW pembangkit berbasis EBT dengan total tambahan kapasitas terpasang 20.9 GW dari 2021 hingga 2030 mendatang.

        "Keempat, PLN memberikan layanan Renewable Energy Certificated (REC) sebagai salah satu fasilitas yang bisa digunakan baik oleh stakeholder BUMN, pemerintahan, retail, bisnis, maupun industri untuk bisa bersama-sama menggunakan energi listrik berbasis EBT,"sambungnya

        Baca Juga: PLN Rampungkan Pembangunan Gardu Induk 150 kV Sudan di Kalteng

        Kelima, PLN juga mendukung ekosistem kendaraan listrik dengan gencar menciptakan skema kerja sama bersama mitra melalui franchise pembangunan SPKLU dan SPBKLU bersama perbankan, mall-mall, kantor-kantor, swasta, operator jasa transportasi, dealer motor dan lain-lain sehingga akan ada ribuan SPKLU dan SPBKLU yang difasilitasi PLN.

        Keenam, PLN juga mengembangkan Carbon Capture and Storage (CCS) sehingga bisa menjadi teknologi penyerap emisi karbon dalam jumlah besar di PLTU dan PLTG.

        Ketujuh, PLN juga mengembangkan teknologi hidrogen untuk menurunkan emisi dari pembangkit berbahan bakar fosil melalui implementasi co-firing hidrogen dan amonia.

        Terakhir, PLN mengembangkan teknologi Smart Grid & Control System. Penerapan ini bakal meningkatkan efisiensi sistem sekaligus mengurangi emisi melalui digitalisasi pada tiap lini proses bisnis.

        Baca Juga: Temani Jokowi Tinjau Kereta Cepat, Dirut PLN Yakini Infrastruktur Listrik Rampung Juni 2023

        “Perkembangan teknologi dan inovasi mampu menekan harga dari pengembangan EBT. Ini menjawab dilema antara energi bersih tapi mahal atau energi kotor tapi murah. Ini bisa dijawab, bahwa ke depannya energi bersih dan murah bisa dicapai,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: