Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gawat! Kalau Demokrat dan PKS Sama-sama Ngotot, Koalisi Bersama NasDem Terancam Bubar Jalan

        Gawat! Kalau Demokrat dan PKS Sama-sama Ngotot, Koalisi Bersama NasDem Terancam Bubar Jalan Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Koalisi Partai NasDem-Demokrat-PKS disebut berpotensi bubar sebelum pendaftaran kandidat pemimpin Indonesia dibuka KPU. Hal itu disampaikan pengamat politik Arifki Chaniago.

        "Koalisi NasDem, Demokrat, dan PKS akan layu sebelum berkembang," kata dia melalui layanan pesan, Rabu (25/10).

        Baca Juga: Soal Tudingan NasDem Langgar Etika Politik, Surya Paloh: Kalau Jokowi Bilang Begitu, Saya Pasti...

        Potensi bubar jalan koalisi 3 partai teresebut menyeruak, kata Arifki, setelah Demokrat dan PKS memaksakan kader internal sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan. Diketahui, Anies yang juga berstatus nonpartai sudah diumumkan Partai NasDem sebagai Capres 2024.

        Sementara itu, Demokrat terus mengupayakan ketum mereka Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan PKS mendukung Ahmad Heryawan sebagai cawapres pendamping Anies. Menurut Arifki, Demokrat dan PKS sebaiknya tidak memaksakan kader internal dan mau berbicara kesolidan koalisi serta pemenangan Pilpres 2024.

        "Agenda yang lebih besar bisa saja tidak tercapai jika antara Demokrat dan PKS masih ngotot tawarkan kadernya sebagai cawapres," kata Direktur Eksekutif Aljabar Strategic itu.

        Arifki mengatakan NasDem masih memiliki peluang untuk membuka koalisi dengan partai lain apabila tidak menemui kesepakatan dengan PKS dan Demokrat.

        Terlebih lagi, NasDem masih memiliki sosok Anies yang punya elektabilitas tinggi menurut berbagai lembaga survei. Misalnya, kata Arifki, NasDem bisa mengajak Koalisi PKB atau merapat ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan menawarkan sosok Anies.

        Baca Juga: Mulai Rasakan 'Anies Effect', Elektabilitas NasDem Naik, PDIP Malah Turun

        Dia mengatakan Demokrat dan PKS menjadi partai yang dirugikan apabila tetap ngotot memasukkan nama cawapres sebagai pendamping Anies. Arifki pun merasa pilihan yang bisa diambil PKS dan Demokrat ialah mencarikan cawapres pendamping Anies dari latar belakang nonparpol.

        Keputusan itu perlu diambil agar dua partai bisa berkoalisi dengan NasDem dan tetap mengusung Anies sebagai Capres 2024. "Mari melihat sikap politik PKS dan Demokrat, berjiwa besar untuk mengalah dari berbagai kemungkinan, atau memaksakan diri agar kadernya dipilih sebagai cawapres Anies," ujar Arifki.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: