NasDem Sudah Ambil Langkah Berani dengan Mendeklarasikan Anies Baswedan, Sekarang PKS dan Demokrat Harus Rela Berkorban!
NasDem mendapat perhatian karena berani mendeklarasikan dukungan ke Anies Baswedan. Bukannya tanpa alasan, NasDem yang merupakan pendukung kekuasaan Jokowi dua periode lamanya malah mendukung Anies yang dipersepsi sebagai oposisi.
Bak gayung bersambut, meski belum secara resmi mengumumkan, PKS dan Demokrat sudah terang-terangan menjalin komunikasi bersama NasDem terkait dukungan ke Anies Baswedan. Namun ada kabar mengenai PKS dan Demokrat yang dikabarkan bersaing soal posisi Cawapres. Kondisi ini dinilai masih rentan terhadap kesolidan partai dalam mengusung Anies Baswedan.
Mengenai hal ini, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun angkat suara. Refly menilai keberanian NasDem harus disikapi rela berkorban oleh PKS dan Demokrat.
“Apa yang dilakukan NasDem ini patut diapresiasi, karena itu Demokrat dan PKS pun harus rela berkorban,” jelas Refly dalam kanal Youtube-nya, dikutip Rabu (26/10/22).
Menurut Refly, jika memang PKS dan Demokrat serius dalam memperjuangkan demokrasi maka tujuan paling urgent saat ini adalah memastikan agar Anies Baswedan benar-benar bisa maju di Pilpres 2024.
Hal ini karena menurut Refly saat ini pihak oposisi yang kuat dan mampu mengganggu kenyamanan elektabilitas kandidat lingkar kekuasaan Jokowi hanyalah Anies seorang.
“Pastikan Anies tetap bisa maju siapapun pendamping yang pada akhirnya disepakati, bukan kalau misalnya tidak AHY maka Demokrat mundur atau tidak Aher maka PKS mundur, itu namanya membuat sedih demokrasi kita,” jelas Refly.
Untuk skala kepentingan yang lebih besar, Refly menganggap tidak mudah melawan pihak yang selama ini disebut sebagai oligarki.
Karenanya apabila deal hanya untuk memuaskan kepentingan tertentu dan tidak memikirkan bagaimana straegi pemenangan yang baik dikhawatirkan hanya akan menuju pintu kekalahan saja.
“Kalaupun Anies maju misalnya, nggak gampang juga mengalahkan taipan dan oligarki di belakang layar salah satu atau salah dua pasangan calon, karena secara Anies adalah calon yang paling tidak diinginkan The Establishment sekarang ini, penguasa saat ini plus cukong di belakangnya,” jelas Refly.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto