Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mas AHY Nggak Dapat Jatah Cawapres Anies Baswedan, Koalisi Perubahan Bakal Bubar!

        Mas AHY Nggak Dapat Jatah Cawapres Anies Baswedan, Koalisi Perubahan Bakal Bubar! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Manuver partai dan aktor politik terus berlangsung berharap menapat hasil maksimal di 2024 nanti, tak terkecuali perkembangan koalisi yang akan mengusung Anies Baswedan.

        Mengenai hal ini, Pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti menilai, peluang Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan cukup besar.

        Menurutnya, jika bukan AHY cawapres Anies, maka koalisi NasDem, PKS dan Demokrat akan bubar.

        "Siapa kira-kira yang akan mereka calonkan sebagai calon wakil presiden (NasDem, PKS, Demokrat), di beberapa tempat sudah mengatakan, 80 persen AHY akan jadi cawapres Anies Baswedan," kata Ray dalam diskusi yang digelar PARA Syndicate dengan tajuk "PDIP vs NasDem: Ojo Dibandingke?", Kamis (27/10/2022).

        Baca Juga: Cabut Gugatan Soal 'Ijazah Palsu' Jokowi, Pihak Bambang Tri Ngaku Salah? Kuasa Hukum: Terus Terang Kami Tidak Menduga!

        Ray menilai, AHY menjadi cawapres Anies sudah jadi tawaran politik yang mengikat jika NasDem, PKS dan Demokrat berkoalisi.

        Jika tidak, Ray berpandangan Demokrat sudah punya alternatif lain.

        "Kok berani sekali? Sebab kalau koalisi ini nggak mencalonkan AHY, bubar. Kan mereka sudah ajukan syarat," tuturnya.

        Ray menilai, jika Demokrat hanya jadi sekedar pendukung koalisi tanpa mencalonkan kadernya, tidak akan memilih berkoalisi dengan NasDem dan PKS.

        Baca Juga: Dulu SBY Pilih Tiang Listrik Jadi Cawapres Tetap Akan Menang, Ini Nggak Berlaku untuk Anies Baswedan, Refly Harun Singgung Kekuasaan: Berat!

        Bahkan, menurutnya, Demokrat bisa saja merapat ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

        "Kalau begitu saya harus pasang target, target saya wakil presiden. Kalau Anda nggak suka saya jadi wakil presiden, saya pindah ke KIB. Kalau partai Demokrat pindah ke KIB, selesai ini, koalisi bubar," tuturnya."Mau ke mana lagi. Karena posisinya masih 103 kursi, dari 115 kursi yang dibutuhkan minimal untuk dicalonkan presiden dan wapres," sambungnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: