Rugi Membengkak Drastis, Matahari Putra Prima Pemilik Hypermart Tekor Rp290 Miliar!

Pemilik Hypermart hingga Boston, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) membukukan kerugian yang lebih besar dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Rugi bersih MPPA bengkak 68,24% yoy dari Rp172,37 miliar per September 2021 menjadi Rp290,00 miliar per September 2022.

Kerugian yang membengkak terjadi saat penjualan MPPA tumbuh tipis sebesar 7,89% yoy. MPPA meraih penjualan bersih sebesar Rp5,33 triliun pada 9M22, lebih tinggi daripada 9M21 yang hanya Rp4,94 triliun. Beban pokok pendapatan membengkak lebih dari 7% dari Rp4,06 triliun menjadi Rp4,36 triliun.

Baca Juga: Dari Buntung Jadi Untung! Bukalapak Sulap Rugi Jadi Laba Bersih Rp3,62 Triliun, Lebih Besar dari Omzetnya!

Dengan nilai tersebut, MPPA masih dapat membukukan kenaikan laba kotor dari Rp879,66 miliar per September 2021 menjadi Rp969,63 miliar per September 2022. Namun, terjadi peningkatan beban penjualan hingga 43% dari Rp162,56 miliar menjadi Rp233,25 miliar. Beban umum dan administrasi juga naik 19% dari Rp798,11 miliar menjadi Rp952,65 miliar.

MPPA meraih kenaikan tipis pada pendapatan usaha, yakni dari awalnya Rp49,70 miliar pada Q321 menjadi Rp54,13 miliar pada Q322. Meskipun begitu, MPPA menanggung kerugian usaha yang membengkak 747,46% dari sebelumnya hanya Rp19,68 miliar menjadi Rp166,78 miliar.

Total ekuitas MPPA turun dari Rp584,41 miliar pada Desember 2021 menjadi Rp300,25 miliar pada September 2022. Total liabilitas tercatat sebesar Rp3,51 triliun, turun dari posisi akhir 2021 senilai Rp4,07 triliun. Jumlah aset MPPA sampai akhir September 2022 mencapai Rp3,81 triliun, menukik dari posisi akhir 2021 sebesar Rp4,65 triliun.