Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ekspor Kopi Gayo Petani Aceh Tengah ke Amerika Serikat Tembus Rp10 Miliar

        Ekspor Kopi Gayo Petani Aceh Tengah ke Amerika Serikat Tembus Rp10 Miliar Kredit Foto: Astra
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Petani binaan Astra di Kabupaten Aceh Tengah kembali berhasil mengekspor kopi. Setelah sebelumnya ke Inggris, kali ini penjualan green bean Gayo coffe senilai Rp10 miliar dilakukan ke California, Amerika Serikat.

        Pelepasan ekspor ini dihadiri Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar; Sekretaris Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Kementerian Desa PDDT, Sudrajat; dan Chief of Corporate Affairs PT Astra International Tbk, Riza Deliansyah.

        Baca Juga: Desa Binaan Astra Borong penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022

        Ketua Koperasi Usaha Tani Gayo, Rafiandi, mengatakan bahwa ekspor kopi sebanyak 5 kontainer ini bersumber dari sejumlah anggotanya yang berasal dari 32 desa di Kabupaten Aceh Tengah. "Awalnya binaan kami ada di 9 desa dari 4 kecamatan. Kami lahir dari santri," kata Sudrajat dalam keterangan resminya, Kamis (3/11/2022).

        Menurutnya, dengan mengikuti pembinaan dari PT Astra International Tbk melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA), jumlah petani binaannya terus bertambah. "Sekarang binaan kami ada di 32 desa di Kabupaten Aceh Tengah," imbuhnya.

        Ekspor kopi kali ini juga terwujud berkat kerja sama dengan Pondok Pesantren Al Ummah. "Bersama Desa Sejahtera Astra, kami hadir untuk menyisihkan pendapatan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.

        Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar pun mengapresiasi ekspor kopi petani DSA tersebut. Ini menambah panjang daftar petani kopi di wilayahnya yang berhasil melakukan ekspor. "Eksportir kopi di kami ada sekitar 20. Ada dari koperasi, PT," katanya.

        Dia berharap ekspor kopi ini menjadi pertanda kebangkitan petani di daerahnya setelah pada 2020 aktivitas tersebut bisa dikatakan mati. "Awal 2020 saat Covid, ekspor kopi kita terhenti karena lockdown di tempat tujuan ekspor," ujarnya.

        Dia berharap ekspor ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Ekspor ini juga sangat strategis untuk kalangan milenial agar tertib dalam berusaha. Juga efektif dan efisien," imbuhnya.

        Sementara itu, Sekretaris Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Kementerian Desa PDDT, Sudrajat berharap ke depan ekspor kopi bisa dilakukan dengan memiliki nilai tambah. Menurutnya, hilirisasi produk akan lebih bagus karena memiliki tambahan nilai jual. "Jangan hanya puas dengan bahan baku. Harus inovasi dengan penganekaragaman," katanya.

        Dia juga berharap ke depan kopi yang diekspor bukan hanya biji mentah. "Ekspornya harus bahan jadi. Atau nanti ekspornya harus yang diroasting, jangan mentah seperti sekarang," katanya.

        Dia mengaku optimis cara ini mampu mendorong pembangunan ekonomi masyarakat yang jauh lebih besar. Sebab, keberhasilan mendorong pengelolaan sumber daya lokal, ini kata kunci masalah ekonomi pedesaan.

        Baca Juga: Adanya Hambatan Dagang UE, Potensi Ekspor CPO ke Negara Nontradisional Masih Terbuka

        Pihaknya juga kembali mendorong agar lebih banyak produk desa yang bisa menjangkau pasar lebih luas lagi. "Produk-produk desa harus bisa ekspor," katanya.

        Pada kesempatan yang sama, Chief of Corporate Affairs PT Astra International Tbk, Riza Deliansyah, mengatakan, Kabupaten Aceh Tengah memiliki potensi yang besar untuk menjadi desa wisata. "Ada danau, kopi gayo, pacuan kuda, tarian. Potensinya luar biasa untuk jadi desa wisata. Banyak orang asing suka kopi gayo," ungkapnya.

        Program DSA di Aceh Tengah diharapkan mampu mempercepat terwujudnya hal tersebut. Ia berharap program ini bisa meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal Ini terbukti dengan keberhasilan DSA lainnya. Menurutnya, dari total 1.060 DSA di seluruh Tanah Air, mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hingga 80%.

        "Juga berhasil menambah lebih dari 20 ribu lapangan kerja baru," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: