Berani Banget! Janji Surya Paloh: Jika Tidak Ada Tambahan Kursi NasDem, Saya Out. Catat!
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan bahwa dirinya siap meninggalkan jabatannya seandainya NasDem memiliki elektabilitas yang anjlok, tidak lolos dalam tahapan parlementary threshold, dan tidak memiliki kursi tambahan di parlemen.
Seandainya itu terjadi, dia menyebut dirinya gagal sebagai nahkoda kapal yang membawa NasDem dalam dinamika politik nasional. Surya Paloh juga menyebut bahwa dirinya tidak lagi layak memimpin NasDem seandainya hal tersebut terjadi.
Baca Juga: Sebut Bandar, NasDem Semprot Fahri Hamzah: Gak Adalah! Mengusung Anies Ini Gak Main-main
"Ini tolong dicatat, jangankan (elektabilitas) menurun atau tidak lolos parlementary threshold, tidak ada tambahan angka kursi parlemen satu pun itu artinya nahkoda yang berbicara ini sudah tidak layak lagi memimpin NasDem," kata Surya Paloh pada wartawan di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (11/11/2022).
Surya Paloh juga tidak menyangkal bahwa hasil survei dari beberapa lembaga belakangan menyebut bahwa elektabilitas NasDem menurun packadeklarasi Anies Baswedan sebagai capres. Kendati demikian, dia mempertanyakan hasil survei tersebut. Paloh menilai tak ada gunanya menghitung elektabilitas suatu partai yang sudah diketahui memiliki elektabilitas yang kecil.
"Kalau sudah tahu elektabilitas kecil, ngapain harus dihitung? Anggap saja ini partai main-main. Nggak akan dapat apa-apa, parlementary threshold juga nggak dapat," katanya.
Dia juga mengaku bahwa NasDem memiliki strategi untuk menaikkan elektabilitas yang tertinggal pascadeklarasi Anies Baswedan sebagai capres partai, kendati strategi tersebut tidak dia ucapkan. Dia juga menghargai hasil survei tersebu, sebab pendekatannya yang dinilai scientific.
Sebagai pimpinan partai NasDem, dia mengaku akan mengoptimalkan kepemimpinannya untuk mencapai satu lompatan besar di pemilu 2024. Seandainya itu gagal tercapai, Surya Paloh menegaskan bahwa dirinya siap mundur sebagai Ketua Umum Partai NasDem.
"Saya katakan, tidak ada tambahan kursi, itu artinya nahkodanya out," tegas Surya Paloh.
Sementara itu, berdasarkan hasil dari beberapa lembaga survei, NasDem kerap kali menempati urutan partai dengan elektabilitas yang rendah. Survei nasional dari SMRC mengungkap bahwa hasil suara pemilih NasDem per Oktober diprediksikan berada pada angka 5,4 persen dari 1,027 responden.
Hasil survei tersebut menunjukkan penurunan angka dari perolehan suara NasDem di 2019 yang mencapai 9,1 persen. Sementara, pada rilis survei 6 Oktober 2022, NasDem dinilai berhasil meraup suara pemilih Anies.
Indonesia Political Opinion (IPO) juga mencatat hal yang sama terkait elektabilitas NasDem, mengalami penurunan dari hasil Pemilu tahun 2019. IPO mengungkap, perolehan suara pemilih NasDem pada Februari 2022 berada di angka 4,6 persen dari 1.220 responden dengan angka margin of error 2,9 persen.
Pada hasil survei yang dirilis IPO di bulan Oktober 2022 dengan 1.200 responden, angka margin of error 2,9 persen, dengan angka keterpilihan NasDem 5,2 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum