Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kunci 'Bereskan' Pemilu 2024 untuk Anies Baswedan Cuma Satu: 'Pilih Luhut Binsar Pandjaitan jadi Cawapres'

        Kunci 'Bereskan' Pemilu 2024 untuk Anies Baswedan Cuma Satu: 'Pilih Luhut Binsar Pandjaitan jadi Cawapres' Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Peta pergerakan para bakal calon presiden (capres) untuk tahun 2024 belakangan ini makin terlihat asyik jika terus diutak-atik.

        Bahkan, ada juga yang menilai jika Anies Baswedan yang merupakan capres yang diusung Nasdem bakal menang mudah jika mampu merangkul dan menggandeng Luhut Binsar Pandjaitan sebagai calon wakil presiden (cawapres).

        Baca Juga: Kasihan, Anies Lebih Kayak Juru Kampanye NasDem Daripada Seorang Capres

        Artinya jika muncul paket Anies Baswedan-Luhut Binsar Pandjaitan maka pemenang pemilu 2024 terbilang mudah diprediksi.

        Masuknya nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tersebut diungkapkan oleh pengamat politik dan filsuf Rocky Gerung.

        Dia berdasar tiga poin kriteria pendamping Anies Basewdan. Yakni memiliki elektabilitas tinggi, mampu menstabilkan politik parlemen, dan bisa membangun Indonesia dengan gaya teknokrat. Hanya ada satu nama yang terbilang kuat, yakni Luhut Binsar Pandjaitan.

        "Karena yang lain tidak mampu, maka saya sodorkan nama beliau (Luhut)," kata Rocky Gerung dalam kanal Youtubenya.

        "Parameternya adalah bisa menambah elektabilitas di wilayah nonmuslim," terangnya.

        Selain itu, Luhut selama ini dikenal sebagai menteri yang mampu dan memiliki pengalaman untuk meredam kekisruhan di parlemen.

        Perlu diingat, jika Anies ingin aman memerintah tentu sosok seperti Luhut sangat dibutuhkan karena partai pendukungnya terbilang minoritas di parlemen.

        "Luhut itu ngerti permainan koboi-koboi di DPR," terangnya.

        Pada kesempatan itu juga Rocky Gerung juga mendapat tentangan dari pendukung Anies. Sebab, Luhut bukan muslim.

        "Orang-orang ini otaknya dangkal jadi fanatik dengan Anies," jelasnya dalam bincang-bincang dengan jurnalis senior Herusbeno Arief.

        Sementara untuk sosok AHY, Rocky Gerung menilai untuk di teknokrat atau pemerintahan tidak memiliki pengalaman.

        Sedangkan Gibran memang memiliki pengalaman di pemerintahan tapi tidak akan mampu menangani kekisruhan di DPR dan politik lainnya. Maka, nama Luhut paling tepat dan sudah terbukti sering mendapat penugasan berat dari Jokowi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: