Refly Harun Sebut Berbahasa Inggris adalah Kelemahan Presiden Jokowi: Lebih Baik Tirulah Pak Harto!
Ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia, Refly Harun mengatakan salah satu kelemahan Presiden Jokowi adalah kurangnya kemampuan dalam Bahasa Inggris.
Inilah yang menurut Refly menjadi penghalang Presiden Jokowi berkomunikasi ditingkat internasional.
Dirinya juga mencoba membandingkan dengan kemampuan Bahasa Inggris Anies Baswedan.
Anies Baswedan sebelumnya diketahui diundang panitia untuk menjadi salah satu pembicara di acara G20 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Sabtu (12/11/2022) lalu.
Anies diminta panitia untuk menjadi salah satu narasumber terkait kepemimpinannya di Provinsi DKI Jakarta, khususnya terkait pengendalian emisi karbon.
“Kita juga memandang bahwa setiap orang ada kelemahan dan kelebihannya. Presiden kita pasti punya banyak kelebihan tapi kekurangan yang mencolokkan yaitu berbahasa dalam forum internasional,” kata Refly melansir dari youtube channelnya, Jumat (18/11/22).
Menurut Refly, Presiden Jokowi terlalu memaksakan untuk berbahasa Inggris padahal kemampuan berbahasa Inggrisnya rendah sekali.
“Maksudnya ya biasa-biasa saja untuk untuk untuk daily conversation bukan untuk bukan untuk tingkat kepala negara atau kepala pemerintahan,” kata dia.
“Kalau tidak mampu tirulah Pak Harto, berbahasa Indonesia saja. Itu bahasa Indonesia untuk International audiences kan nggak ada masalah. Yang penting dia kontrol tetap bisa kontrol dirinya sendiri,” tambahnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Terlihat Mesra Bareng Pemimpin Negara, Anies Baswedan Coba Digoda: Dia Kebelet...
Menurut Refly pula, jika terlalu memaksakan untuk berbahasa Inggris sementara Presiden Jokowi tahu bahwa kemampuannya disitu lemah maka dia akan merasa under pressure hingga kata-kata yang keluar tidak sebagaimana mestinya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: