Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jokowi Dinilai Bernyali & Lihai Mengayun soal Hubungannya dengan JK

        Jokowi Dinilai Bernyali & Lihai Mengayun soal Hubungannya dengan JK Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan anggota DPR Panda Nababan berkisah soal kelihaian Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadapi Jusuf Kalla pada awal masa Kabinet Kerja.

        Kisah dari politikus berlatar belakang wartawan itu mengenai muslihat Jokowi terhadap JK.

        Setelah memenangi Pilpres 2014 dan dilantik menjadi Presiden Ketujuh RI, Jokowi membentuk Kabinet Kerja.

        Baca Juga: Ramai Relawan Jokowi Kumpul di GBK, Demokrat Sebut itu Tak Pantas

        Mantan wali kota Surakarta itu berduet dengan JK yang pernah menjadi Wapres RI 2004-2009.

        Panda menuturkan JK pernah meminta pertemuan bertiga dengan Jokowi dan Menteri BUMN Kabinet Kerja Rini Soemarno.

        "JK pengin ketemu dengan Rini dan Presiden dalam satu topik," ujar Panda saat menjadi tamu pada siniar kanal Total Politik di YouTube.

        Menurut Panda, Wapres ke-10 dan ke-12 RI itu mendapat informasi dari ajudan ihwal Rini sedang berada di kamar kerja presiden. JK pun bergegas datang.

        "Begitu JK sampai, Rini hilang," ucap politikus PDI Perjuangan itu.

        Politikus berdarah Batak itu menganggap cara tersebut sebagai siasat Jokowi menghadapi JK.

        "Dalam play-play (permainan, red) begitu, nyali (Jokowi) ada," kata Panda.

        Sebuah cerita lain juga dikisahkan Panda dalam diskusi itu. Cerita itu tentang Andi Widjajanto selaku sekretaris kabinet tidak menyodorkan draf kepres maupun inpres ke JK.

        Panda mengungkapkan dirinya pernah diminta oleh Jokowi untuk membantu komunikasi antara presiden suksesor Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dengan JK.

        Panda pun mengupayakan Jokowi dan JK memiliki hubungan yang baik.

        "Itu saya lakukan. Itu saya kerjakan," kata Panda.

        Akhirnya, dalam sebuah rapat kabinet, Jokowi menyatakan setiap keppres maupun inpres yang akan ditandatanganinya harus dibaca dulu oleh JK selaku wapres.

        "Resmi itu (keputusan rapat kabinet, red)," tutur Panda.

        Namun, keputusan itu tidak berjalan. Panda mengatakan Andi Widjajanto sebagai sekretaris kabinet tidak memberikan draf keppres maupun inpres kepada JK.

        Panda pun mengonfirmasi soal itu kepada orang penting di istana yang pernah menjadi juru bicara Tim Transisi Jokowi-JK tersebut. "Aku sendiri datangi Andi," kata Panda.

        Memang Andi mengakui soal keputusan kabinet itu. Namun, mantan dosen Universitas Indonesia (UI) itu menyatakan tidak ada aturan yang mengatur soal draf inpres dan kepres harus dibaca wapres terlebih dahulu.

        "Kan, tidak ada undang-undangnya," kata Panda menirukan omongan Andi.

        Meski demikian, Jokowi tidak menegur Andi soal draf keppres dan inpres yang tidak diserahkan ke JK.

        "Enggak memarahi atau mengingatkan tidak terulang lagi. Dia (Jokowi) pintar mengayun hubungan itu," ujar Panda.

        Pada suatu waktu, Panda menemui Jokowi di Istana Bogor dan bertanya soal hubungan mantan gubernur DKI Jakarta itu dengan JK.

        Panda menuturkan Jokowi menjawab pertanyaan itu menggabungkan kedua telapak tangannya menjadi satu kepalan.

        "Seperti jari-jari inilah aku dengan dia (JK), kami berdua kompak," kata Panda menirukan ucapan dan gestur Jokowi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: