Anies Baswedan Disebut Tengah Jalankan Misi Bangkitkan Rute 212 Jelang Pilpres 2024

Aktivis Jaringan Islam Liberal dan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli mengatakan jika bakal calon presiden (bacapres) partai Nasdem, Anies Baswedan tengah membangkitkan gerombolan 212. 

“Anies kemana-mana setelah lengser dari Gubernur Jakarta mudah ditebak. Titik-titik yang dia datangi, masa yang dia kumpulkan merupakan sisa-sisa dari kekuatan gerombolan 212,” kata Guntur melansir dari Cokro TV, Senin (05/12/22). 

“Contohnya ada kantong besar 212 di Ciamis Jawa Barat, ada tokoh-tokoh 212 di Ciamis karena itu Anies sangat mudah mengumpulkan massa di Ciamis Jawa Barat pada aksi 212 tahun 2016,” kata dia. 

Baca Juga: Baru Terungkap! Ternyata Ini Alasan Presiden Jokowi Dulu Pecat Anies Baswedan dari Kabinet

Guntur menceritakan jika ada drama 212 dari Ciamis yang katanya ada serombongan orang jalan kaki dari Ciamis ke Monas Jakarta kemudian titik-titik 212 lain di Jawa Barat juga dimanfaatkan oleh Anies Baswedan. 

“Acaranya bisa dibungkus dengan acara Nasdem dan Anis memang tampak sebagai jurkam Nasdem tapi jaringan dan masa yang dipakai berasal dari gerombolan 212,” kata dia.

“Gerombolan 212 adalah modal sosial sekaligus modal politik bagi Anies yang yang coba dihidupkan kembali,” tambahnya. 

Baca Juga: Anies Baswedan Ternyata Bawa Keberuntungan Untuk PDIP Jelang Pilpres 2024, Karena Ini…

Menurut Guntur, Anies tidak punya latar belakang tokoh yang kharismatik yang bisa mengumpulkan masa tapi dia mendapatkan untung saat Pilkada DKI, massa yang berkumpul untuk menentang Ahok dan Anies pun menunggangi masa itu untuk kemenangannya.

“Pada pilpres 2024 Anies akan mengulang strategi itu kalau dia berhasil menjadi capres makanya dia melakukan Safari politik ke kantong-kantong 212 untuk menghidupkan kembali kekuatan gerombolan itu,” kata dia.

Baca Juga: Elit PAN Dukung Ganjar Pranowo, Kader-kader Lebih ke Anies Baswedan, Nasib KIB Dipertanyakan

“Akar gerakan 212 sebenarnya bukan aksi pada tanggal 2 Desember 2016 waktu Pilkada DKI lalu, gerombolan itu sudah ada jauh sebelum itu gerakan 212 adalah akumulasi dari gerakan kebencian,” jelasnya.