Tak Hanya Kumpul di GBK, Relawan Jokowi Siapkan Acara Selanjutnya Yaitu Kemah Bareng di IKN

Usai mengadakan acara kumpul relawan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) yang dihadiri oleh ratusan ribu orang kemarin, relawan Jokowi rencananya akan membuat acara lanjutan.

Relawan Jokowi berencana berkemah di Ibu Kota Nusantara atau IKN. Hal ini merupakan tindakan untuk mendukung langkah Presiden Jokowi mengenalkan IKN kepada para investor. 

Pengamat politik dan akademisi, Rocky Gerung mengkritik keras langkah Relawan Joko Widodo (Jokowi) itu. 

Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, 14,8 Persen Pendukung Presiden Jokowi Pindah Haluan Dukung Anies Baswedan

Menurut Rocky, ini adalah gerakan dari relawan fanatik yang bertindak irasional sehingga dianggap olehnya menjadi penghambat pertumbuhan bangsa

“Relawan akan berkemah di sana angka itu drop (investasi) jadi 2% tinggal tuh. Karena publik internasional akan lihat, ini ngapain relawan berkemah dia. Jadi mau berpolitik atau mau berbisnis itu?” kata Rocky melansir dari youtube channelnya, Kamis (08/12/22).

Justru yang harus relawan terangkan ke Jokowi kata Rocky adalah menghentikan ambisi karena sebentar lagi itu (IKN) akan ditinggalkan dan dilupakan untuk investor asing. 

“Orang-orang Pak Jokowi yang disuruh untuk memuji-muji dan memberi semangat berbuat Jokowi. Sementara Pak Jokowi enggak baca sinyal internasional jadi konyol sebetulnya tuh,” kata dia. 

Baca Juga: Satu Koin Beda Sisi, Menterinya Jokowi Ini Dinilai Sama Macam Anies Baswedan: Sosoknya Mewakili...

“Yang terlihat, ini berbahaya ya kalau kemudian fanatisme dari para pendukung ini kemudian berubah menjadi yang tadi sikap yang tidak rasional tadi kita nggak tahu bagaimana cara menasehati lagi orang yang udah fanatik,” ungkapnya. 

Langkah relawan yang tak masuk akal kata Rocky mencerminkan kalau feodalisme, mengabdi karena pada fanatisme, memuja kultus individu adalah hal yang rumlah di negara ini. 

Baca Juga: PKS Desak Gibran bin Jokowi dan Ganjar Pranowo Ungkap Sosok 'Beking' Tambang Ilegal

“Buat apa gitu bikin negara yang namanya Republik, kalau mentalnya masih mental kerajaan? Indonesia didirikan oleh orang yang berakal tapi tiba-tiba institusi-institusi sekarang itu membusuk karena akalnya nggak dipakai,” kata dia.