Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Banjir Kritikan Seusai Kuliti Habis Pemerintahan Jokowi, Bupati Meranti: Saya Ingin Masyarakat...

        Banjir Kritikan Seusai Kuliti Habis Pemerintahan Jokowi, Bupati Meranti: Saya Ingin Masyarakat... Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bupati Meranti, Muhammad Adil buka-bukaan menyatakan tidak takut terhadap sejumlah kritikan yang datang kepadanya sebagai buntut dari kritikannya akan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

        Dirinya mengatakan masyarakat bebas memberikan kritiknya akan hal tersebut namun dirinya tak akan letih memperjuangan hak dari rakyatnya.

        Baca Juga: Bawa Jajaran Jokowi, Geramnya Elite Megawati Dengar Ultimatum Bupati Meranti: Jangan Merusak...

        “Biarkan saja. Ya, tetap fokus (memperjuangkan hak masyarakat Meranti, red),” kata Adil saat dikonfirmasi JPNN.com, Senin (12/12).

        Mantan legislator di DPRD Riau itu menyatakan dirinya tidak begitu menghiraukan kritikan orang lain soal pernyataannya yang viral dan menjadi polemik tersebut.

        Adil hanya ingin masyarakat Kepulauan Meranti diperlakukan dengan adil sesua sila kelima Pancasila, yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

        “Biarkan saja mereka berpendapat apa. Saya ingin masyarakat kami diperlakukan sesuai dengan sila kelima,” ujarnya.

        Baca Juga: Dihadiri Ribuan Rakyatnya, Jokowi Dinilai Kodein Pandemi Covid Telah Usai Lewat Pernikahan Kaesang

        Adil menjadi sorotan luas karena pernyataannya pada Rapat Koordinasi Nasional Optimaslisasi Pendapatan Daerah di Pekanbaru, Riau, pada 8 Desember 2022.

        Pada rakornas yang dihadiri Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Agus Fatoni dan Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu Luky Alfirman tersebut, Adil menyatakan dana bagi hasil (DBH) dari migas untuk Kabupaten Kepulauan Meranti pada 2022 sebesar Rp 114 miliar.

        Menurut Adil, besaran DBH untuk daerahnya itu dengan saat asumsi harga minyak masih USD 60 per barel.

        Baca Juga: Buka-bukaan Ngaku Tahu Gimana Aslinya Hubungan SBY dan Jokowi, Loyalis Ganjar Pranowo: Realitanya...

        Adapun untuk 2023, kata Adil, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan asumsi harga minyak USD 100 per barel.

        Namun, Adil menganggap kenaikan DBH untuk daerahnya tidak signifikan, apalagi produksi atau lifting migas dari sumur di Kabupaten Kepulauan Meranti juga meningkat.

        “Kenapa minyak kami bertambah, lifting-nya naik, duitnya makin sedikit? Bagaimana perhitungan asumsinya, kok, naiknya cuma Rp 700 juta," ujar Adil.

        Bupati dari PDIP itu mengaku pernah jauh-jauh datang ke Bandung, Jawa Barat, guna menemui pejabat Kemenkeu. Namun, Adil mengaku tidak ditemui oleh pejabat yang berkompeten soal DBH.

        Baca Juga: Diundang Hadir, Rizal Ramli Malah Kuliti Pernikahan Anak Jokowi, Elite Megawati: Dia Gak Punya Malu!

        “Sampai pada waktu itu saya omong, ‘ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan’,” ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: