Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Seolah Tak Dengar Bupati Meranti Nyatakan Siap Angkat Senjata, Kemenkeu: Manipulatif, Kami Meradang!

        Seolah Tak Dengar Bupati Meranti Nyatakan Siap Angkat Senjata, Kemenkeu: Manipulatif, Kami Meradang! Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo buka suara menanggapi Bupati Meranti Muhammad Adil.

        Pihaknya buka-bukaan balik mengkritik habis ancaman yang dilontarkan oleh kepala daerah tersebut.

        Baca Juga: Pemerintahan Jokowi Tuntut Balik Bupati Meranti, Demokrat Keheranan: Beginikah Etika Birokrasinya...

        Dirinya menyatakan data lifting minyak yang diproduksi Kabupaten Meranti turun pada tahun ini. Ia menyatakan data itu didapatkan dari Kementerian ESDM.

        Yustinus juga menyampaikan, transfer ke Daerah Kabupaten Meranti sudah dilakukan sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah sebesar Rp872 miliar atau 75% dari APBD Kabupaten Meranti atau 4 kali lipat dari PAD Kabupaten Meranti sebesar Rp222 miliar.

        “Saya menyayangkan pernyataan Bupati Meranti saudara Muhammad Adit yang sungguh-sungguh tidak adil mengatakan pegawai Kementerian Keuangan iblis atau setan. Ini jelas ngawur dan menyesatkan karena Kementerian Keuangan justru sesuai undang-undang telah menghitung dan menggunakan data resmi Kementerian ESDM dalam membagi DBH bukan untuk daerah penghasil saja tapi juga daerah sekitar agar merasakan kemajuan dan kemakmuran bersama,” ucapnya melalui akun Twitter rpibadinya @prastow.

        Yustinus juga menegaskan meski DBH Migas turun, alokasi DAU Kabupaten Meranti justru naik. "Meskipun alokasi DBH Migas turun, alokasi DAU Kabupaten Kepulauan Meranti justru naik 3,67 persen menjadi Rp422,56 miliar," ujar Yustinus Prastowo melalui akun Twitter pribadinya

        Yustinus pun menegaskan bahwa Bupati Meranti seharusnya memperbaiki kinerja dalam pengelolaan anggaran yang rendah. Baginya, Bupati Meranti hanya mengecoh rakyat dengan sikap seolah heroik tetapi manipulatif.

        Baca Juga: Banjir Kritikan Seusai Kuliti Habis Pemerintahan Jokowi, Bupati Meranti: Saya Ingin Masyarakat...

        “Jadi daripada menyampaikan pandangan tak berdasar dan tak sesuai mekanisme kelembagaan, Saudara Bupati Meranti seharusnya terus berupaya utk memperbaiki kinerja dalam pengelolaan anggaran yg masih rendah dan pembangunan di daerah Meranti untuk kesejahteraan masyarakat daerahnya.” tulis Yustinus. 

        “Kasihan publik dikecoh dengan sikap seolah heroik untuk rakyat. Faktanya ini manipulatif. Justru Pusat terus bekerja dlm bingkai konstitusi dan NKRI. Mestinya kita tingkatkan koordinasi dan sinergi, bukan obral caci maki. Kami meradang lantaran etika publik menghilang!” lanjutnya.

        Pihaknya pun kini menuntut Bupati Meranti untuk melakukan permintaan maaf secara terbuka depan masyarakat Indonesia.

        Baca Juga: Tak Bisa Cuek Lagi, Kini Jokowi Harus Hadapi Ultimatum Bupati Meranti: Ini Kemarahan Sosial...

        Diketahui, Bupati Meranti Muhammad Adil memprotes ketidaksesuaian pemberian Dana Bagi Hasil dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu).

        Adil bahkan menyebut Kemenkeu dengan istilah ‘setan’ atau ‘iblis’ atas masalah dana tersebut.

        Ia menilai bahwa Kemenkeu tidak melihat pengorbanan masyarakat Meranti terkait adanya pengeboran minyak. Baginya, Kemenkeu mengeruk minyak di Meranti hingga daerahnya tak mendapatkan jatah yang sesuai.

        Protes itu ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional tentang Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah Se-Indonesia pada Kamis (8/12/2022).

        "Di Riau ini mungkin kami paling banyak sekarang dibornya. Tapi pertanyaannya, mengapa duit kami tak dikembalikan," kata Adil di hadapan Staf Kemenkeu, Lucky yang jadi narasumber.

        Baca Juga: Isu Curi Kampanye, Bawaslu Sudah Kaji Laporan Akan NasDem dan Anies Baswedan: Kami Memberikan...

        "(Sebelumnya) Sampai ke Bandung saya kejar Kemenkeu, juga tidak dihadiri oleh yang kompeten. Itu yang hadiri waktu itu entah staf atau apalah. Sampe pada waktu itu saya ngomong 'Ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan'," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: