Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal Pemilihan Cawapres Bagi Anies Baswedan, Nasdem Sebut Harus Belajar dari Sejarah: Jangan Cari yang Ban Serep!

        Soal Pemilihan Cawapres Bagi Anies Baswedan, Nasdem Sebut Harus Belajar dari Sejarah: Jangan Cari yang Ban Serep! Kredit Foto: WillyAditya.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Partai Nasional Demokrat (Nasdem) memang sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden. 

        Adapun pihak Nasdem menyerahkan keputusan soal calon wakil presiden kepada mantan gubernur DKI Jakarta itu. 

        Namun, hingga saat ini nama cawapres Anies belum juga diumumkan. Sehingga banyak yang bertanya-tanya soal alasan Nasdem tak kunjung mengemukakan tokoh yang cocok mendampingi bacapresnya itu.

        Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya mengatakan wakil presiden ditegaskannya tak hanya menjadi pendamping atau ban serep dari presiden nantinya.

        Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Anies Baswedan Cuma ‘Boneka’ Nasdem, Gigin Praginanto: Orang Ngomong Sesuai Pesanan!

        "Kita tentu harus belajar dari sejarah, wapres bukan penggunting pita, bukan ban serep. Kita ingin menciptakan dwi tunggal, karena itu maka kemudian dalam menentukan siapa yang akan mendampingi capres Mas Anies harus benar-benar kalkulasinya secara detail," ujar Willy di ruangannya, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/1/2022).

        "Karena biar cawapres menjadi elemen surprise, kita tentu harus melihat variabel siapa yang akan menjadi lawan tanding sehingga kita tidak, prinsip play to win itu terpenuhi. Kan dalam salah satu kriteria yang kita sepakati itu adalah cawapres memiliki variabel pemenangan," ujar Willy.

        Kendati demikian, pendeklarasian koalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebutnya belum dapat terealisasi. Sebab, ketiganya disebut masih membicarakan dan mematangkan portofolio.

        "Kontribusi terhadap pemenangan dan terakhir tentu timing deklarasi bersama. Deklarasi bersama nanti dijembatani masing-masing partai dulu yang deklarasi, artinya tidak ada beda, masing-masing partai deklarasi duluan itu yang penting mencukupi tiket," ujar Willy.

        Baca Juga: Ganjar vs Puan, PDIP Disebut Akan Deklarasi Capres di Last Minute: Beda Sama Nasdem....

        "Untuk deklarasi bersama nya nanti kita lihat kapan waktu yang lebih pas jadi hal-hal itu yang menjadi dinamika dan itu hal yang sangat wajar dalam proses penentuan. Yang penting kita bersepakat dulu pada proses siapa yang akan menjadi capres," sambungnya.

        Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan, partai ini tetap menjalin dan mempertahankan koalisi perubahan dengan Partai Nasdem dan PKS pada Pemilu 2024. 

        "Saya ingin menyampaikan bahwa kami ingin meyakinkan bahwa poros atau koalisi perubahan tetap terus dilakukan dengan NasDem dan PKS sehingga bisa menambah semangat bagi masyarakat yang ingin merasakan perubahan," katanya di Kupang, Rabu (7/12/2022).

        Ia menyampaikan itu usai melantik Ketua DPC dari 22 kabupaten/kota yang dilakukan di GOR Oepoi Kupang dan disaksikan sejumlah pendukung AHY. 

        AHY enggan berkomentar lebih jauh soal posisi dirinya pada Pemilu 2024 apakah menjadi capres atau cawapres jika Anies Baswedan resmi jadi capres.

        Baca Juga: Girang Dengar Isu PKB Gabung Koalisi Perubahan, NasDem: Ini Hal yang Menggembirakan...

        Menurut dia, saat ini masih terus dibicarakan secara intensif baik dengan Nasdem dan PKS. Namun yang ditekankan bahwa koalisi perubahan itu tidak hanya hadir untuk mengikuti Pemilu 2024 tetapi ingin memenangkan Pemilihan Presiden 2024.

        "Kami berterima kasih kepada sejumlah partai yang telah memberikan tawaran-tawaran dan kami selalu menjalin hubungan yang baik tersebut. Tetapi kami (AHY dan Anies, Red), selama ini selalu berkomunikasi dengan baik untuk mewujudkan suatu perubahan," ujar dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: