Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mahfud MD Gagal Jadi Wapres Jokowi di Menit-menit Terakhir dan Diganti Ma'ruf Amin, Ternyata Ini Alasannya...

        Mahfud MD Gagal Jadi Wapres Jokowi di Menit-menit Terakhir dan Diganti Ma'ruf Amin, Ternyata Ini Alasannya... Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mahfud MD nyaris menjadi Wakil Presiden (wapres) Joko Widodo di periode 2019. Gagalnya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu jadi wapres ditengarai karena ada partai yang tak setuju sehingga berubah jadi Ma'ruf Amin di detik-detik terakhir.

        Padahal, kala itu Mahfud MD disebut sudah bersiap berganti baju putih buat deklarasi. Hal ini juga diungkap oleh politikus senior PDIP, Panda Nababan.

        Baca Juga: Berseteru! Rizal Ramli Ungkit Pernyataan Mahfud MD yang Sebut Malaikat Bisa Berubah Jadi Iblis Jika Masuk Pemerintahan

        "Saya terpanggil meluruskan, mengenai Kyai Ma'ruf yang sebelumya Mahfud MD kalau yang aku tau dari investigasiku, memang ada beberapa tokoh pimpinan partai di last minutes memprotes Mahfud diangkat jadi wapres," ujar Panda Nababan dalam dialog di Adu Perspektif yang tayang Senin (9/1/2023).

        "Mahfud punya memori dengan partai politik yang tidak baik, terutama dengan PKB, dengan Cak Imin lah, maka jadilah ke Ma'ruf," imbuhnya.

        Lebih lanjut, Panda tak menyebutkan lebih detail mengapa pilihan Jokowi menuju pada Ma'ruf Amin. "Secara spesifik memang ada pimpinan partai yang memprotes," ujar Panda.

        "Kalau Ma'ruf dia lah pilihannya karena tidak jadi Mahfud, ya itu lah nasib dia lah," tambahnya.

        Menanggapi pernyataan Panda Nababan, Pakar Komunikasi Politik Effendi Ghazali menyebutkan bahwa pemilihan kepada Ma'ruf Amin adalah untuk memenuhi kebutuhan peraihan suara kelompok Islam.

        "Saya masih percaya walaupun dikatakan ini [Mahfud MD] ada permasalahan-permasalah dengan partai politik, juga penting mengambil hati umat Islam," kata Effendi.

        Baca Juga: Respect Panda Nababan Kepada Megawati: Dia Bilang Sudah Kalah 3 Kali, Ngapain Nyapres Lagi?

        "Karena jumlah kemenangan itu di angka terakhir akibat itu juga," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: