Musim hujan membuat pemilik kendaraan melakukan perawatan ekstra. Salah satunya sering mencuci mobil dan motor setelah terkena air hujan. Zat kimia yang terkandung pada air hujan berpotensi merusak cat mobil, misalnya asam nitrat, sulfat, garam, dan karbon.
Pemilik Brand Solvenor Living Care, Erfansyah Tri Sofyandi, menyebut, zat kimia tersebut dapat menyebabkan pudar pada bagian cat mobil atau motor. Namun, kusamnya cat kendaraan itu juga disebabkan seringnya terkena paparan sinar matahari.
Baca Juga: Bamsoet Sebut Gelaran IIMS Bisa Percepat Transformasi Kendaraan Listrik
"Kendaraan yang terkena air hujan, kemudian tidak segera membasuhnya dengan air bersih, menyebabkan kerusakan bagian body," ujarnya, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima, Kamis (2/2/2023).
Erfansyah menyebut, biasanya pemilik kendaraan menunda hingga berhari-hari atau berminggu-minggu hingga menyebabkan zat kimia bereaksi dan merusak penampilan body kendaraan.
Kata Erfansyah, reaksi kimia ini akan menyebabkan body keropos menjadi berlubang dan bocor. Hal ini sering terjadi pada bagian-bagian body yang sulit dijangkau, misalnya di sela-sela body mobil atau motor.
Oleh karena itu, perlu disediakan perlengkapan perawatan kendaraan di rumah agar kendaraan yang usai dicuci dan dibilas dengan air bersih, dapat dipoles dengan lapisan pelindung body.
Solvenor Living Care menyediakan berbagai perlengkapan perawatan kendaraan. Di antaranya, black polish yang berupa cairan untuk menghitamkan dashboard, body plastik, body kasar motor, dan mobil.
"Produk premium memiliki efek hidropobik menghasilkan warna seperti baru," papar Erfansyah.
Selain itu, Solvenor Living Care juga menyediakan pengilap body kendaraan, pembersih interior mobil plafon leather cleaner dashboard dalam karpet jok kulit plastik. Ada pula pembersih mesin, pembersih jamur kaca, pembersih AC, dan parfum antitikus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: