Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jawaban Gus Miftah Soal Megawati yang Sindir Ibu-ibu Hobi Pengajian

        Jawaban Gus Miftah Soal Megawati yang Sindir Ibu-ibu Hobi Pengajian Kredit Foto: Unissula
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perkataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menuding pengajian ibu-ibu menyebabkan meningkatnya angka stunting pada anak Indonesia dibalas oleh Gus Miftah.

        Menurut mubalig dan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, Allah mencintai orang yang baik, maka sudah seharusnya seorang muslim juga berkumpul (salah satunya dengan pengajian) ke orang yang baik juga.

        “Allah itu baik dan Allah mencintai orang yang baik sama halnya, apa orang baik itu sukanya ngumpul dengan orang yang baik, orang jelek ngumpul dengan orang yang jelek,” katanya.

        Baca Juga: FX Rudy Ungkap Alasan Dirinya Dapat Julukan Preman dari Megawati Soekarnoputri

        “Makanya pak polisi jangan salah, kenapa maling ayam kadang-kadang keluar dari penjara residivis malah pintar maling sapi? Ya karena di dalam ketemu dengan pencuri sapi masuk penjara karena nyolong motor,” kata Gus Miftah melansir dari youtube channel Santri NU Channel, Rabu (22/02/23).

        “Begitu keluar, yang maling motor malah jadi maling mobil karena di dalam ketemu dengan pencuri mobil,” tambahnya.

        “Makanya kanjeng Nabi mengatakan apa? supaya kamu jadi orang baik alaikum Bi mujalasatil ulama. Yaitu hendaknya berkumpul dengan Kyai dan ulama supaya jadi orang baik,” jelas dia.

        Baca Juga: FX Rudy Ungkap Alasan Dirinya Dapat Julukan Preman dari Megawati Soekarnoputri

        “Bahkan memandang ulama saja itu berpahala annadru Ila wajhil Alim, bahwa ibadah memandang wajah kiai itu ibadah sing dibawa bukan payung,” ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: