Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pesan Jokowi untuk Partai Politik: Jangan Salah Memilih Koalisi!

        Pesan Jokowi untuk Partai Politik: Jangan Salah Memilih Koalisi! Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Jelang Pemilu 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan partai politik agar tak salah memilih koalisi. Jokowi menekankan pentingnya kerja sama dan koalisi antarpartai sehingga tak terjadi politik yang memecah belah.

        Pernyataan tersebut disampaikan Presiden saat membuka rapat koordinasi nasional dan workshop Partai Amanat Nasional (PAN) di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (26/2).

        Baca Juga: Berurutan Puji Prestasi Presiden di Indonesia, Ini yang Disampaikan Anies Baswedan Soal Jokowi

        "Jadi memang dalam politik kalau yang namanya kerja sama itu memang wajib, jangan justru politik itu memecah belah kita. Sekali lagi, kerja sama itu penting, koalisi itu penting, jangan salah memilih koalisi," ujar Jokowi.

        Ia pun menekankan kerja sama antarpartai politik untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. "Yang paling penting perkuat kerja sama kebangsaan kita sehingga persatuan kita tetap terjaga, kesatuan kita tetap terjaga," lanjutnya.

        Jokowi kemudian memaparkan kinerja pemerintah selama delapan tahun terakhir. Ia mengeklaim sudah banyak perubahan yang dilakukan oleh pemerintah. Karena itu, ia ingin agar perubahan-perubahan yang telah diupayakan oleh pemerintah saat ini bisa dilanjutkan ke depannya.

        "Sehingga ke depan memang harus kita lanjutkan perubahan-perubahan yang telah kita lakukan," ujarnya.

        Lantas, Jokowi mencontohkan perubahan-perubahan yang telah dilakukan oleh pemerintah, salah satunya yakni pembangunan. Ia mengatakan, dahulu pembangunan selalu Jawa sentris di mana hampir 70 persen infrastruktur dibangun di Jawa.

        Namun, kini pemerintah telah menggeser pembangunan tidak hanya di Jawa, tetapi menjadi Indonesia sentris. Misalnya saja, pembangunan infrastruktur yang telah menghabiskan anggaran hingga Rp3.309 triliun. Pembangunan infrastruktur di berbagai daerah itu pun mendorong peningkatan investasi di luar Jawa.

        Baca Juga: Hasto Ogah Dukung Anies 'Si Antitesa Jokowi', PKS Kasih Reaksi Tegas ke Omongan Sekjen PDIP

        "Kemudian pergeserannya terjadi karena infrastrukturnya siap, misalnya jalan tol, bandara airport sudah siap di luar Jawa, dihubungkan dengan kawasan industri, kawasan perkebunan, kawasan pertanian, kawasan pariwisata, kemudian investasi menjadi bergeser. Dulu 70-30, selalu investasi di Jawa 70 (persen), sekarang sudah bergeser 53 persen itu di luar Jawa bukan di Jawa lagi," jelas Jokowi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: