Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PLN Nusantara Power Klaim Pasok 19.902 MWh Energi Bersih Sepanjang 2023

        PLN Nusantara Power Klaim Pasok 19.902 MWh Energi Bersih Sepanjang 2023 Kredit Foto: Djati Waluyo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT PLN Nusantara Power mengklaim berhasil meningkatkan produksi energi bersih di sektor pembangkitan. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan meningkatkan penerapan co-firing untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dikelolanya. 

        Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN terus melakukan inovasi dalam melakukan transisi energi. Ini dilakukan demi menghadirkan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. 

        "Dengan berbagai extraordinary effort di antaranya melalui biomass co-firing, kami berhasil menekan emisi gas rumah kaca. Selain itu, inovasi ini juga meningkatkan bauran EBT di lingkungan pembangkit PLN," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (5/3/2023). 

        Baca Juga: Kembangkan Produk dan Jasa Layanan Telekomunikasi, PLN Icon Plus Jalin Kerja Sama dengan XL Axiata

        Sementara itu Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menjelaskan memasuki triwulan pertama di tahun 2023, PLN Nusantara Power telah menyumbangkan 19.902 Megawatt hour (MWH) energi bersih dari co-firing.

        Rully menyebut bahwa sebagian besar energi bersih tersebut disumbangkan oleh PLTU Paiton 1-2 dan PLTU Paiton 9 dengan total daya mencapai 8.852,64 MWh.

        "Selain pengembangan unit pembangkit berbasis EBT, perlu strategi yang tepat untuk mendorong produksi energi bersih pada PLTU yang ada. Dengan pencapaian ini, kami harap dapat meningkatkan persentase bauran co-firing di lingkungan pembangkitan PLN," ujar Ruly. 

        Sebelumnya, pada tahun 2022, PLN Nusantara Power telah melampaui target produksi energi bersih dari co-firing hingga 178,32 persen. PLN Nusantara Power mampu memproduksi energi bersih sebesar 250,39 Gigawatt hour (GWh) dari target 140,42 GWh.

        "Ini dapat dicapai berkat inovasi yang dilakukan perusahaan dan sinergi antar instansi yang baik. Pemanfaatan biomassa ini sekaligus menjadikan pembangkit PLN episentrum pendayagunaan ekonomi kerakyatan," ujarnya. 

        Ruly menyebut PLN Nusantara Power telah melakukan studi terkait co-firing sejak 2018 dan telah mengujicobakan co-firing pada 16 PLTU di Jawa dan luar Jawa. Seperti di PLTU Paiton yang kini telah berhasil melakukan co-firing hingga 6 persen.

        Baca Juga: Bernilai Investasi Rp130 Miliar, PLN UIP JBT Rampungkan SUTT 150 kV Tegalluar Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

        Adapun alasan PLN Nusantara Power menggalakkan co-firing karena inovasi ini merupakan salah satu langkah tepat dalam implementasi green energy.

        Co-firing merupakan teknik substitusi dalam pembakaran PLTU, di mana sebagian batu bara untuk pembakaran diganti sebagian dengan bahan lainnya, salah satunya biomassa.

        "Tidak hanya mengurangi penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap, co-firing juga dapat menjadi solusi permasalahan sampah sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat," ucapnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: