Kritik Rocky Gerung Sangat Serius: Negara Tidak Memperhatikan Fakir Miskin, Koruptor Dipelihara!
Pengamat Politik dan akademisi Rocky Gerung mengungkapkan masyarakat di republik ini tengah dilanda kecemasan akibat banyaknya isu yang beredar di media sosial.
Isu macam-macam tersebut, kata Rocky justru bertentangan dengan ide republik yang sesungguhnya.
"Seolah-olah kita sekarang mencemaskan republik karena isunya macam-macam," katanya dalam Kuliah Umum Universitas Bosowa (Unibos) dengan tema 'Kampus dan Republik' di Menara Bosowa, Makassar, pada Selasa (7/3/2023).
Menurut Rocky banyaknya pemberitaan akhir-akhir ini tentang kekayaan pejabat justru menodai nilai-nilai republik yang harusnya menciptakan kesetaraan bukannya kesenjangan.
"Setiap kali kita buka media kita bertemu dengan isu kekayaan Dirjen Pajak, kekayaan pejabat Eselon III yang luar biasa dan itu bertentangan dengan ide republik. Republik itu kesetaraan bukan kesenjangan," tekannya.
Masyarakat saat ini lebih fokus pada kejadian yang menimpa bangsa dibandingkan dengan memperhatikan tugas pemerintah.
"Intinya ada di situ dasarnya, kita berupaya untuk melihat apa sebetulnya terjadi pada bangsa ini dibandingkan apa seharusnya jadi tugas pemerintah," katanya.
Lebih lanjut dia membahas tentang konstitusi yang harusnya dijalankan Presiden yakni cerdaskan kehidupan bangsa dan pelihara fakir miskin.
"Konstitusi kita mewajibkan Presiden untuk melaksanakan dua hal saja. Satu cerdaskan kehidupan bangsa dan pelihara fakir miskin," jelasnya.
Menurut Rocky justru kedua hal itu tidak ditemukan dalam republik ini. Bukannya fakir miskin yang dipelihara negara menurut Rocky, koruptor lah yang dipelihara negara.
"Tapi justru dua hal itu tidak kita temukan di republik ini. Tidak ada fakir miskin yang dipelihara oleh negara karena yang dipelihara negara adalah koruptor," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: