Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Turun 2,04%, Laba PP Properti Hanya Tembus Rp19,94 Miliar Sepanjang Tahun 2022

        Turun 2,04%, Laba PP Properti Hanya Tembus Rp19,94 Miliar Sepanjang Tahun 2022 Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sepanjang tahun 2022, PT PP Properti Tbk (PPRO) mencatatkan penurunan perolehan laba. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis secara resmi, diketahui bahwa laba perusahaan tersebut terkikis 2,04% menjadi Rp19,94 miliar. Padahal, sepanjang tahun 2021, PP Properti bisa mengantongi Rp20,35 miliar.

        Kendati demikian, pendapatan usaha PP Properti justru menunjukkan peroketan. Merujuk dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa sepanjang tahun 2022, perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti itu sukses mengantongi Rp1,7 triliun. Jika dibandingkan dengan perolehan tahun sebelumnya yang berada di angka Rp862,46 miliar, terlihat ada kenaikan sebesar 97,65%.

        Baca Juga: PP Presisi Kantongi Sertifikat Laik Operasi untuk Proyek Jalan Tol Cinere Jagorawi

        Pendapatan usaha PP Properti paling banyak disumbang oleh penjualan apartemen dan tanah. Sepanjang tahun lalu, perusahaan itu berhasil meningkatkan penjualan apartemen hingga 99,99% menjadi Rp1,5 triliun dari Rp751,51 miliar. Penjualan tanah juga naik signifikan menjadi Rp7,48 miliar dari Rp4,77 miliar.

        Tidak hanya pendapatan usaha, beban pokok penjualan PP Properti rupanya ikut melambung. Per 31 Desember 2022, perusahaan itu tercatat menggelontorkan Rp1,26 triliun untuk penjualan real estat dan properti. Apabila dibandingkan dengan pengeluaran tahun sebelumnya, tampak ada lonjakan sebesar 90,72% dari Rp766,01 miliar.

        Baca Juga: Kinerja Apik, PP Presisi Catatkan Kenaikan Laba Hingga 30,96% Sepanjang Tahun 2022

        Sebagai informasi tambahan, PP Properti dilaporkan bertanggung jawab atas kepemilikan aset sebesar Rp21,81 triliun yang terdiri atas aset lancar senilai Rp13,62 triliun dan aset tidak lancar senilai Rp8,19 triliun. Perihal liabilitas dan ekuitas, perusahaan tersebut masing-masing mencatatkan angka Rp17,25 triliun dan Rp4,55 triliun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
        Editor: Yohanna Valerie Immanuella

        Bagikan Artikel: