Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anak Buah Megawati Tantang Sebutkan Pencapaian Presiden SBY, Demokrat Langsung Jawab! Utang Pemerintahan Jokowi Auto Disinggung, Simak!

        Anak Buah Megawati Tantang Sebutkan Pencapaian Presiden SBY, Demokrat Langsung Jawab! Utang Pemerintahan Jokowi Auto Disinggung, Simak! Kredit Foto: Instagram/Susilo Bambang Yudhoyono
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Partai Demokrat menanggapi tantangan PDIP soal enyebutkan prestasi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama menjadi presiden rentang waktu 2004-2014. Hal ini terkait permintaan Ketua DPC PDIP Tangsel sekaligus Ketum Repdem Wanto Sugito yang meminta Partai Demokrat menyebutkan 10 pencapaian pemerintahan Presiden SBY.

        Merespons hal tersebut, Ketua DPC Partai Demokrat Tangerang Selatan Julham Firdaus membeberkan sejumlah klaimnya terhadap pencapaian SBY. Yang pertama ia sebutkan adalah mengenai kenaikan gaji ASN dan TNI-Polri, soal lapangan kerja pun ikut disebutkan.

        "Yang pertama, misalnya, selama 10 tahun masa pemerintahan Presiden SBY, gaji ASN dan TNI-Polri sembilan kali naik secara signifikan. Sejak 2015, sudah berapa kali gaji ASN dan TNI-Polri naik?", kata Julham retoris,” ujar Julham dalam keterangan resmi yang diterima wartaekonomi.co.id, Jumat (17/3/23).

        Baca Juga: Geger! Meski Sangat Dekat, Eks Elite NasDem Sebut Anies Baswedan Tak Sepintar Jusuf Kalla (JK) dalam Berpolitik, Ada Apa?

        "Lalu pemerintahan Presiden SBY juga menciptakan 10 juta lapangan pekerjaan dan mengangkat 1,1 juta tenaga honorer termasuk Guru sebagai PNS, serta mengentaskan 8,6 juta orang dari kemiskinan," lanjut Julham.

        Julham menyebut pencapaian tadi imbas dari pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil di kepemimpinan SBY.

        Baca Juga: Eks Wakil Menteri Era Jokowi Beri Kesaksian Mengejutkan Soal Kinerja Anies Baswedan Selama Bertugas di DKI Jakarta: Saya Sering...

        Berikutnya ia juga menyebut soal anggaran pendidikan serta penyediaan alat untuk TNI dan Polri.

        "Ini tidak lepas dari perekonomian nasional yang tumbuh stabil rata-rata 6% selama 10 tahun, sehingga pendapatan perkapita rakyat Indonesia naik 350%, membuat jumlah kelas menengah naik dari 37% sebelumnya menjadi 56% dan jumlah UMKM naik menjadi 16,8 juta unit," kata Julham lagi.

        "Sebagai bentuk komitmen mencerdaskan bangsa, anggaran pendidikan naik 478%. Anggaran alat-alat utama sistem pertahanan (alutsista) naik 4 kali lipat, termasuk kesejahteraan TNI- Polri," papar Julham.

        Selanjutnya Juham menyebut soal pembangunan insrastrukur termasuk jalan non tol yang dibangun di masa SBY.

        Semua itu lebih sepesial menurut Julham karena dilakukan sembari menurunkan rasio utang luar negeri.

        "Jangan lupa masih ada 545 proyek infrastruktur, termasuk jalan raya non-tol, pelabuhan, bandara dll senilai hampir 1300T," kata Julham lagi.

        Baca Juga: Warga Jakarta Keturunan Tionghoa Tak Setuju Anies Baswedan Disebut Pemimpin Intoleran, Alasannya Bisa Bikin Buzzer Kelojotan!

        "Ini semua dilakukan sambil menurunkan rasio utang luar negeri sampai 55%termasuk melunasi utang IMF lebih cepat dari waktunya," tegas Julham.

        Di sisi lain, Julham menyinggung soal utang luar negeri di kepemimpinan Jokowi saat ini yang menurutnya sudah terlalu tinggi.

        Baca Juga: Panjang Dah Urusan... Momen Megawati Nyinyir Ibu-ibu Pengajian Diusulkan Jadi Hari Pengajian Nasional

        "Sedangkan sekarang utang luar negeri naik lagi menjadi lebih dari Rp. 7.700 triliun, belum termasuk utang-utang BUMN yang mencapai lebih dari Rp.1.640 triliun. Ini saja jumlah utang yang menjadi tanggungan pemerintah mencapai lebih dari Rp. 9.300 triliun, belum termasuk utang-utang sektor publik lainnya," tandas Julham

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: