Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Anies Baswedan menyatakan pemilu bukan soal meneruskan atau tidak meneruskan pemerintah sebelumnya.
Dia menyebut di tahun 2024, Indonesia memasuki sebuah fase, yaitu menentukan ke arah berikutnya. Bakal Calon Presiden RI tersebut menyebut arah berikutnya, bukan untuk dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya.
“Pemilu adalah kesempatan untuk melihat kembali titik awal, perjalanan sebagai negara,” kata Anies saat menyampaikan pidato kebangsaan dalam acara Simfoni Kebangsaan di Surabaya, Jumat (17/3).
Baca Juga: AHY Sama Sekali Gak Ungkit Koalisi Perubahan dan Anies Baswedan, Karena Ngotot Mau Kursi Cawapres
Dia memberi perumpamaan ketika seseorang memiliki pengalaman sebagai pecinta alam dan pengembara, berangkat ke satu titik ke titik lainnya, bisa kembali ke titik awal perjalanan dimulai.
“Ketika berangkat dari satu titik ke titik lain, titik berangkat apakah masih berada di jalur yang benar, atau jalur yang baru, supaya mencapai tujuan awal perjalanan dimulai,” ujarnya.
Nah, ketika berbicara soal lima tahunan mengenai masa jabatan presiden, seharusnya tidak menengok ke belakang lagi.
“Republik ini didirikan untuk apa, melindungi setiap tumpah darah, memajukan kesejahteraan, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan terlibat ketertiban dunia,” tuturnya.
Apabila sudah tidak berada di jalur tersebut maka harus mencari jalur baru untuk menuju titik awal.
Hal tersebut diumpamakan ketika masa kepemimpinan presiden telah usai tidak sekadar meneruskannya, tetapi menengok kembali apa yang bisa diperbaiki. Perbaikan tersebut dilakukan oleh pemimpin yang menjabat sebagai Presiden RI selanjutnya.
“Negara ini didirikan untuk apa. Apakah kita masih ke arah sana. Kemerdekaan adalah untuk kesejahteraan dan keadilan sosial,” ucap Anies.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: