Akar Masalah Ada di Sri Mulyani, Rocky Gerung Ungkap Tak Berguna Rombak Pejabat Pajak
Pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung mengatakan perombakan orang-orang yang mengisi jabatan di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tidak berguna dan tidak akan berpengaruh apa-apa.
Diketahui sebelumnya, setelah kasus koruosi Rafael Alun Trisambodo terungkap, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik 11 pejabat baru di Ditjen Pajak.
Pengangkatan ini dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan keputusan Nomor 107/kmk. 01/2023 Tentang mutasi dalam jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Ditjen Pajak Kemenkeu dan Nomor 109/kmk.01/2023 tentang pengangkatan dalam jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan kementerian keuangan.
Tidak hanya pejabat Ditjen Pajak, Sri Mulyani juga melantik 4 nama pejabat Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan 2 nama pejabat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
Adapun keputusan dalam pengangkatan dan mutasi dari para pejabat eselon I dan II ini ditetapkan per 17 Maret 2023.
“Ini sekedar lipstik itu, apalagi lipstiknya udah kadaluarsa jadi bikin gatal-gatal bibir itu
karena problemnya bukan pada pengawasan, problemnya pada kepemimpinan Sri Mulyani sendiri itu. Jadi siapapun yang ditaruh di situ (di jabatan pajak) itu nggak akan nyelesaiin masalah,” kata Rocky melansir dari Rocky Gerung Official, Senin (20/03/23).
“Karena persoalnya adalah lembaga ini, Dirjen pajak ini dan pengadilan pajak yang masih dipegang Kementrian Keuangan itu sudah jadi sumber tuker tambah lho,” tambahnya.
“Dan nggak mungkin diawasi lembaga ini diawasi oleh LSM atau orang yang sekedar punya kapasitas untuk memberi kuliah pada Sri Mulyani. Kan mestinya lakukan perubahan struktural pindahkan likuidasi itu, masalah lembaga pajak itu ke Mahkamah Agung,” jelasnya.
Rocky menambahkan, Sri Mulyani sudah cacat secara moral, oleh karena itu, perubahan orang-orang pajak tak akan menghasilkan apa-apa.
“Jadi kalau Mulyani masih anggap bahwa dia bisa kendalikan, ya enggak mungkin karena Sri Mulyani ini udah cacat, secara moral kan, itu intinya,”katanya.
“Kan lain kalau dari Mulyani punya kelebihan moral masih dianggap oleh netizen, tapi coba lihat ini Sri Mulyani sudah diolok-olok,” jelasnya.
“Itu artinya, publik merasa bahwa problem itu bukan ada pada cara pengawasan level 2 ini. Tapi masalahnya pada Sri Mulyani yang ini sendiri itu yang enggak mampu memimpin,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty