- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Indonesia Belum Mampu Imbangi Pertumbuhan Pembangunan Pembangkit EBT Global
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyebut sepanjang tahun 2022, energi terbarukan global tumbuh 295 gigawatt pada 2022 (GW) atau naik 10 persen dari 2021.
Pesatnya pertumbuhan EBT global sayangnya tak mampu diikuti oleh Indonesia sebagai negara dengan sumber energi terbarukan yang cukup melimpah.
Fabby mengatakan, dari 295 gigawat kapasitas terpasang baru hampir separuhnya atau 141 gigawat itu ada di Asia yang tersebar di China, india, dan beberapa negara lain dan juga Indonesia.
Baca Juga: EBT Menjadi Kunci, PGEO Diyakini Akan Semakin Jaya Lagi: Prospek Bisnis Cerah, Minat Investor Tinggi
"Kalau kita lihat 141 gigawat, Indonesia kalau kita lihat data dari Kementerian ESDM itu tahun lalu hanya bertambah 1 gigawat dibanding 141 gigawat di Asia Pasifik atau kira-kira kurang dari 0,5 persen," ujar Fabby dalam konfrensi pers virtual, Jumat (24/3/2023).
Menurutnya, hal tersebut menjadi pertanyaan, di mana Indonesia sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar ke-15 di dunia, konsumsi listriknya tinggi, tapi mengapa hanya bertambah 1 gigawat.
Bahkan jika dilihat dalam lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan EBT hanya berkisar antara 400-500 megawat atau sangat jauh dari apa yang direncanakan atau yang ditargetkan pemerintah.
"Untuk dicapai dalam RUEN (Rencana Umum Energi Nasional) yaitu 23 persen EBT di tahun 2025 yang mensyaratkan agar EBT itu tumbuh 2-3 gigawat per tahun untuk mencapai 23 persen di tahun 2025 tersebut," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti