Ganjar Pranowo Bakal Diingat Sebagai Orang yang Gagalkan Kesempatan Emas Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Nasi telah menjadi bubur, keputusan FIFA membatalkan status Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tidak dapat diganggu gugat. Meski begitu, menurut pengamat politik sekaligus akademisi, Rocky Gerung akan ada yang tersisa.
Rocky mengatakan sejumlah tokoh politik yang menolak kedatangan Israel ke Indonesia akan dianggap sebagai orang yang menggagalkan cita-cita anak bangsa, salah satunya adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Ganjar diketahui mendapat sorotan setelah jadi salah satu tokoh yang menolak kedatangan Timnas Israel di Indonesia yang diduga berakibat pada pembatalan Piala Dunia U-20 di tanah air.
Kendati demikian, ia pun kini buka suara dan mengaku ikut kecewa akan keputusan tersebut.
Kendati begitu, Ganjar Pranowo tak ingin masalah ini terus berlarut dan membuat sedih pesepakbola tanah air. Ia pun memberikan semangat kepada Timnas Indonesia U-20 agar tidak patah semangat.
Menurutnya, kejadian ini bukanlah akhir dari segalanya. Pesepak bola akan tetap bisa berlaga di event yang lain untuk membuktikan kehebatannya.
“Harus tetap semangat terus, ini bukan kiamat,” ungkap Ganjar Pranowo seperti dikutip dari Twitter Metro_TV, Kamis (30/3/2023).
“Seluruh Bupati PDIP yang mengucapkan itu (menolak Israel) juga kena dampaknya tuh, akibatnya dampaknya pada PDIP juga kan,” kata Rocky melansir dari youtube channelnya, Senin (03/04/23).
“Ya, jadi kemarahan ini walaupun mungkin sesaat akan diingat bahwa orang-orang ini, enggak mampu untuk bikin proyeksi tentang hubungan antara sport dan politik,” tambahnya.
Rocky juga mengatakan, usai keputusan yang kontroversial ini, Ganjar akan kehilangan banyak pendukungnya, dan berpengaruh jika ia ingin maju pada Pilpres 2024.
“Jadi sebetulnya bilang aja (Ganjar) saya memang nggak mau lagi ikut pemilu karena terus-menerus saya salah langkah, kan begitu kan,” tambahnya.
“Jadi ini semacam kutukan alam semesta yang datang pada Ganjar, bukan kesalahan Ganjar tapi Ganjar dipaksa untuk berpikir sesuai dengan pikiran PDIP. Supaya terkait lagi secara emosi dengan PDIP, padahal semacam itu kan yang jadi konyol,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: